Tarian Hegong Tampil di City Tour Peserta IAWP di Labuan Bajo, Simak Makna Setiap Gerakannya

9 November 2021, 20:51 WIB
Tarian Hegong yang dibawakan dalam kegiatan city tour peserta IAWP di Labuan Bajo. /ANTARA/HO-Paguyuban Ikatan Keluarga Besar Maumere Labuan Bajo./

FLORES TERKINI - Kegiatan Konferensi Polwan Sedunia atau The 58th International Association of Women Police (IAWP) Training Conference yang diselenggarakan di Labuan Bajo, ikut dimeriahkan dengan tarian Hegong dari Sikka, NTT.

Tarian Hegong tersebut terutama dibawakan saat kegiatan city tour para peserta IAWP di Goa Batu Cermin Labuan Bajo, Selasa, 9 November 2021.

Menurut Ketua Paguyuban Ikatan Keluarga Besar Maumere Labuan Bajo, Germanus Wengs, tarian Hegong memiliki banyak makna dalam setiap gerakannya.

Baca Juga: Sinopsis Love Story The Series Rabu 10 November 2021: Anita Bongkar Ayah Biologis Maudy, Argadana Kelabakan

Tarian Hegong pada dasarnya merupakan salah satu tarian tradisional dari Kabupaten Sikka, yang sering dipertontonkan di berbagai acara penting seperti acara adat, penyambutan tamu penting, dan sebagai kesenian daerah.

Sebagai salah satu tarian berkelompok, tarian Hegong beranggotakan sekelompok pria dan wanita dengan balutan pakaian adat dan diiringi dengan alunan musik tradisional Gong Waning.

Tarian Hegong biasanya dibawakan oleh enam hingga 10 orang penari, dengan satu orang sebagai pemimpin tarian yang berada pada posisi paling depan.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri Rabu 10 November 2021: Ikut Merawat Junior, Nana Semakin Sayang pada Dewa

Atribut utama yang dikenakan oleh para penari adalah dengan ikun, lesu, dan reng. Ikun adalah senjata seperti pisau yang terbuat dari kayu dan dihiasi dengan ekor kuda.

Lesu adalah sejenis sapu tangan yang digunakan sebagai alat pelengkap gerakan tangan para penari.

Sedangkan reng adalah sejenis gelang kaki yang dilengkapi dengan kelinting.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Rabu 10 November 2021: Aries Alami Sedikti Kecemasan, Beban Hidup Membuat Cancer Jadi Gila

Wengs menjelaskan lebih lanjut, tarian Hegong memiliki empat babak. Pada babak pertama, para penari wanita memasuki arena dengan diiringi musik Gong Waning.

Selanjutnya, para penari pria akan menyusul dari belakang sambil memegang parang atau porong.

Para penari akan menari dengan irama dan gerakan cepat pada bagian pertama tersebut, sambil membuat gerakan pledong wa’in atau sentakan kaki.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Rabu 10 November 2021: Libra Kebingungan, Scorpio Malah Merasa Begitu Dihargai Hari Ini

Pada babak kedua, para penari akan membentuk lingkaran, di mana para penari pria akan mengelilingi penari wanita.

Di babak ketiga, para penari melakukan gerakan bebas atau gerakan kreasi yang dipadukan dengan irama musik Gong Waning.

Terakhir babak keempat merupakan babak di mana para penari kembali membentuk lingkaran dan salah satu penari akan diangkat ke atas dengan menggunakan sebatang bambu sebagai penutup tarian Hegong tersebut.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Rabu 10 November 2021: Sagitarius Merasa Sendirian, Ada Bahaya Sedang Mengintai Pisces

Menurut Wengs, setiap gerakan di dalam tarian Hegong dalam empat babak tersebut memiliki artinya masing-masing.

Babak pertama menggambarkan semangat para penari, babak kedua menggambarkan jiwa kaum lelaki dalam mempertahankan dan melindungi kaum wanita, babak ketiga menggambarkan kerja sama antara pria dan wanita, dan babak terakhir mengartikan proses memantau musuh atau lawan.

Khusus babak terakhir tersebut, orang atau penari yang diangkat dengan sebatang bambu bertindak sebagai pemantau musuh atau lawan, sedangkan posisi penari lainnya menggambarkan proses kesiagaan mereka dalam menghadapi serangan.

Baca Juga: Lacak Kasus Love Story The Series Rabu 10 November 2021: Siap Nikah, Ken dan Maudy Malah Diterpa Kabar Buruk

Tampilnya tarian Hegong dalam Konferensi Polwan sedunia tersebut tentunya merupakan kebanggaan tersendiri, terutama bagi masyarakat Maumere, Kabupaten Sikka.

Selain tarian Hegong, kesempatan itu juga dimanfaatkan oleh Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi, untuk memperkenalkan pariwisata NTT lainnya yang tak kalah eksotik.

Wagub NTT menyebut, selain Labuan Bajo dengan Komodo-nya, NTT juga memiliki ikon pariwisata lainnya seperti Bukit Pelangi Kelabba Madja di Sabu, pertunjukan Dugong di Alor, dan beberapa ikon eksotik lainnya.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri Rabu 10 November 2021: Alya Berulah Lagi, Junior Hampir Diculik

Sementara Konferensi Polwan sedunia yang diselenggarakan di Labuan Bajo tersebut merupakan kegiatan internasional pertama selama pandemi Covid-19.

Ada 13 negara yang terlibat secara langsung dalam kegiatan tersebut di Labuan Bajo, sedangkan 35 negara lainnya mengikutinya secara daring atau online.

Total peserta keseluruhan sekitar 900 Polwan baik dari Indonesia maupun negara lainnya, sebagaimana dirincikan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler