Susur Jejak Tsunami di Maumere, Kepala BMKG Ungkap Dampak Gempa 2021 di Bawah Pulau Flores

19 Maret 2022, 11:05 WIB
Kepala BMKG Dwikora Karnawati dalam kegiatan /Facebook.com/Prokompim Sikka/

FLORES TERKINI - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc, Ph.D., berkunjung ke Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis, 17 Maret 2022.

Kedatangan pejabat setingkat menteri ini bertujuan untuk menyusuri jejak evakuasi warga yang menjauhi pantai pada saat terjadi tsunami pada tahun 1992 atau ancaman tsunami yang terjadi belum lama ini yakni pada 14 Desember 2021 lalu.

Selain itu, “Susur Jejak” itu dimaksudkan untuk mengalami secara langsung bagaimana warga harus menyelamatkan diri dari tepi pantai ke tempat yang aman.

Baca Juga: Hanya Berselang Jam, 2 Wisatawan Meninggal Dunia di Labuan Bajo Diduga Karena Kelelahan

"Tujuannya untuk menghitung waktu proses penyelamatan, perbaikan jalur evakuasi, dan penyempurnaan peta mitigasi bencana yang telah disiapkan oleh BMKG," kata Profesor Dwikorita, dikutip dari akun Facebook Prokompim Sikka.

Dalam kegiatan itu, Dwikora Karnawati juga kembali mengungkapkan dampak gempa yang terjadi pada 14 Desember 2021 lalu, dua hari berselang sesudah gempa pada Desember 1992.

Menurutnya, gempa pada tahun 2021 baru-baru ini ternyata telah membuat geseran pada lempengan bumi di bawah Pulau Flores.

Sebelumnya dalam kunjungannya di Kupang Kepala BMKG sempat menyinggung terkait dampak gempa Flores pada 2021 tersebut.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming SCTV 19 Maret 2022, Saksikan Pernikahan Palsu dan Love Story The Series

Dwikorita menyebut, BMKG mendeteksi adanya patahan baru yang akan berpotensi meningkatkan kegempaan saat terjadi gempa 14 Desember 2021.

"Hasil kajian, yang telah terjadi pada 14 Desember 2021, energi patahan baru itu lepas ke arah barat laut yaitu ke arah Pulau Selayar sehingga gempa waktu itu lebih berdampak diwilayah tersebut," ujarnya.

Untuk diketahui, saat tiba d Bandara Frans Seda Waioti, Kepala BMKG Pusat Dwikora Karnawati disambut oleh Pemda Sikka, Forkopimda Sikka, dan Pimpinan Stasiun Meteorologi (BMKG) Frans Seda Maumere.

Baca Juga: IKATAN CINTA HARI INI Sabtu 19 Maret 2022: Patah Hati Ditinggalkan Iqbal, Jessica Bunuh Diri?

Setelah tiba di Maumere, Profesor Dwikorita berjalan kaki dalam acara bertajuk “Susur Jejak", yang dimulai dari Pelabuhan Lorens Say menuju Pasar Tingkat.

Pasar Tingkat dipilih sebagai titik finish karena dinilai merupakan representatif sebagai tempat pengamanan dari ancaman tsunami.

Menanggapi kegiatan “Susur Jejak” tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Sikka Alfin Parera pun menyampaikan apresiasinya.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming Trans 7 Sabtu 19 Maret 2022, Saksikan Kualifikasi MotoGP Mandalika Siang Ini

"Acara ini penting untuk membantu Pemda (Sikka) mengatur jalur evakuasi warga ketika menghadapi bencana, dan bagaimana melakukan proses pengamanan secepat mungkin," kata Sekda Alfin.

Adapun acara “Susur Jejak” oleh Kepala BMKG Pusat dikawal oleh Komandan LANAL Maumere Kolonel Laut (P) Dwi Yoga Priyadi, didampingi oleh pejabat terkait.

Hadir mewakili Pemda Sikka dalam acara tersebut yakni Asisten Bupati Bidang Administrasi Umum, Robertus Ray.

Baca Juga: Sinopsis Love Story The Series Sabtu 19 Maret 2022: Nekat Lirik Wanita Idaman Lain, Ken Dapat Bogem Mentah

Sebelumnya di waktu dan tempat terpisah, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa secara umum Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) perlu mewaspadai potensi bencana gempa bumi dan tsunami.

Pasalnya, NTT dikepung oleh sumber gempa potensial yakni Sesar Naik Busur Belakang (Back Arc Thrust) di Utara Kepulauan Flores dan Segmen Megathrust Sumba yang meliputi selatan NTT.

Hal itu disampaikan Kepala BMKG pada acara press conference yang digelar di Lantai 5 Gedung BMKG, Jalan RW Monginsidi Pasir Panjang Kota Kupang, Rabu, 16 Maret 2022.***

Sumber: Facebook.com/Prokompim Sikka

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler