3 Wilayah di NTT Berpotensi Dilanda Banjir Rob, BMKG Keluarkan Peringatan Dini

15 Mei 2022, 14:27 WIB
Ilustrasi banjir Rob. /Kominfo Jatum

FLORES TERKINI – Sebanyak tiga wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diprediksi dilanda banjir wilayah pesisir (rob) selama dua hari ke depan.

Ketiga wilayah di NTT yang diprakirakan diterjang banjir rob tersebut adalah Pulau Flores, Pulau Sumba, dan Pulau Sabu Raijua.

Mengantisipasi bahaya banjir rob di tiga wilayah tersebut, Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini.

Baca Juga: Update Perolehan Medali SEA Games 2021, Vietnam Puncaki Klasemen, Malaysia Tempel Indonesia

"Banjir rob diprediksi akan terjadi pada 15 sampai 16 Mei 2022 di wilayah pesisir Pulau Flores, Pulau Sumba dan Pulau Sabu Raijua," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang Syaeful Hadi di Kupang, Sabtu 14 Mei 2022, dikutip dari ANTARA.

Ia menjelaskan, rob disebabkan oleh aktivitas air laut pasang, kondisi gelombang tinggi, dan angin kencang serta curah hujan tinggi yang dapat memengaruhi dinamika wilayah pesisir.

Syaeful mengimbau masyarakat yang tinggal di wilayah yang berpotensi terdampak rob agar meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan langkah-langkah mitigasi bencana guna meminimalisir dampaknya.

Baca Juga: Kemenkes: Imunisasi Anak akan Terdata Digital di Aplikasi PeduliLindungi

Banjir pesisir juga dapat berdampak pada terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir serta kegiatan bongkar-muat di pelabuhan.

Selain itu, banjir rob berisiko tinggi terhadap aktivitas petani garam maupun budidaya perikanan darat.

"Masyarakat harus selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak banjir rob agar tidak menimbulkan kerugian besar," katanya.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming tvOne 15 Mei 2022, Nonton Coffee Break dan One Pride MMA

Syaeful juga mengimbau masyarakat agar terus memperhatikan informasi cuaca maritim dari BMKG agar dapat memahami kondisi cuaca dan potensi bencana di lingkungan sekitarnya.

"Masyarakat jangan mudah percaya dengan informasi cuaca dari sumber yang tidak dipertanggungjawabkan terutama yang disebarluaskan melalui jejaring media sosial," katanya.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler