107 Orang di Kabupaten Timor Tengah Selatan Digigit Anjing, 11 Kecamatan Berpotensi Menularkan Rabies

2 Juni 2023, 16:53 WIB
Ilustrasi. Petugas melakukan vaksinasi rabies pada anjing milik warga. /I Gede Sarjana/Ringtimes Bali

FLORES TERKINI – Sebanyak 107 orang di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), terkena gigitan anjing. Hal ini disampaikan Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang, Yulius Umbu.

Yulius mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, dari 107 orang yang digigit anjing tersebut, 13 orang di antaranya mengalami gejala serupa rabies.

“Pemeriksaan sudah dilakukan pada 107 orang yang digigit anjing dan berdasarkan hasil pemeriksaan ada 13 orang yang mengalami gejala serupa rabies,” kata Yulius pada Jumat, 2 Juni 2023, seperti diberitakan ANTARA.

Baca Juga: 20 Orang di Desa Fenun-Pulau Timor Digigit Anjing yang Diduga Rabies, 1 Meninggal Dunia

Selain itu, Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang menyebut 11 kecamatan dari 32 kecamatan di Kabupaten TTS berpeluang menyebabkan penularan rabies.

"Berdasarkan laporan per 1 Juni 2023 kemarin, jumlah kecamatan yang terdapat laporan gigitan anjing mencapai 11 kecamatan," ujar Yulius.

"Saat kunjungan saya ke TTS, kecamatan tertular baru tujuh, saat ini ada 11 kecamatan. Ini pergerakannya cepat sekali,” imbuhnya.

Baca Juga: Soal Munculnya Kasus Rabies di Pulau Timor, Begini Kata Dinas Peternakan NTT

Saat ini, vaksinasi anti rabies dosis pertama telah dilakukan terhadap 22 orang, untuk mencegah penularan penyakit rabies. Demikian pun pemeriksaan dilakukan pada anjing-anjing yang menggigit orang untuk mengetahui apakah hewan-hewan tersebut terinfeksi virus rabies.

Menurut Yulius, semua upaya terus dilakukan untuk mengandang dan membatasi pergerakan anjing serta melakukan eliminasi secara selektif, sehingga risiko penularan rabies dapat ditekan.

"Pergerakan anjing sangat masif dan masyarakat pun belum paham akan bahaya rabies. Perlu sosialisasi, salah satunya di gereja dan media lainnya," bebernya.

Baca Juga: Di Pulau Timor, Satu Desa Diisolasi Usai 10 Orang Digigit Anjing Rabies, 1 Meningal Dunia

Di samping itu, upaya lain yang dilakukan pemerintah setempat untuk mencegah penularan rabies adalah dengan menutup pintu masuk ke Pulau Timor dari lalu lintas hewan penular rabies (HPR).

"Kita instruksikan agar tidak menyebar ke pulau lain dan negara tetangga sambil menunggu pernyataan wabah dan penetapan kawasan karantina rabies dari Kementan," ujarnya.

Untuk diketahui, rabies termasuk zoonosis, penyakit hewan yang dapat menular ke manusia. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus rabies ini bisa menular melalui gigitan, jilatan, atau cakaran hewan seperti anjing, kucing, monyet, dan kera yang terinfeksi virus.

Baca Juga: Cegah Kasus Rabies di NTT, Gubernur Laiskodat Wajibkan Anjing Milik Warga Divaksin

Guna mencegah penyakit rabies atau penyakit anjing gila, vaksinasi rutin harus dilakukan pada hewan peliharaan yang bisa menjadi perantara penularan virus rabies.

Vaksinasi antirabies juga diperlukan bagi orang-orang yang berisiko tertular virus rabies. Dalam hal ini vaksinasi bisa diberikan sebelum atau sesudah terpapar virus.

Selain itu, orang yang kena gigitan hewan penular rabies dianjurkan segera mencuci luka menggunakan sabun dan air mengalir selama sekitar 15 menit dan melapor ke Puskesmas terdekat.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler