Sejumlah Rumah Warga di Empat Kecamatan di Ende Rusak Akibat Angin Kencang dan Abrasi

15 Maret 2024, 13:24 WIB
Reruntuhan rumah warga yang menjadi korban abrasi di Desa Maubasa, Kecamatan Ndori, Kabupaten Ende. /ANTARA

FLORESTERKINI – Cuaca ekstrem berupa angin kencang dan abrasi yang terjadi selama satu pekan terakhir di wilayah Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), berakibat pada rusaknya sejumlah bangunan rumah milik warga di empat kecamatan yang berbeda di wilayah itu.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ende Yulius Riwu mengatakan, bencana angin kencang terjadi di tiga kecamatan yakni kecamatan Ndona, Ende Selatan, dan Ende Tengah. Sedangkan bencana abrasi terjadi di satu kecamatan lain yang ada di wilayah timur laut yakni Ndori.

"Tiga kejadian angin kencang dan satu abrasi dan sudah dilakukan penanganan darurat berupa distribusi logistik," ujar Yulius di Ende, Kamis, 14 Maret 2024.

Baca Juga: 12 Kepala Keluarga di Manggarai Jadi Korban Pergeseran Tanah, Begini Solusi yang Ditawarkan Pemda

Dia merincikan, angin kencang disertai hujan deras di Desa Ngalupolo, Kecamatan Ndona terjadi pada Senin, 11 Maret 2024 dan mengakibatkan empat unit rumah warga rusak.

Kejadian serupa juga terjadi di hari yang sama di dua tempat lainnya yaitu Kelurahan Mbongawani, Kecamatan Ende Selatan dan Kelurahan Potulando, Kecamatan Ende Tengah.

Sementara itu, bencana abrasi terjadi Desa Maubasa, Kecamatan Ndori, pada Rabu, 13 Maret 2024. Akibat abrasi tersebut, tujuh rumah warga mengalami kerusakan yang cukup serius.

Baca Juga: Catat Tanggalnya! Xiaomi 14 Bakal Hadir di Indonesia, Ini Keunggulan dan Bocoran Info Harganya

Dikatakannya, bencana yang melanda empat kecamatan itu tidak menimbulkan korban jiwa. Akan tetapi jumlah kerugian yang diderita para korban terdampak terbilang cukup besar.

Setelah mendapatkan laporan terkait adanya kejadian itu, pihaknya langsung melakukan upaya penanganan dadurat. Salah satu langkah yang ditempuh adalah dengan mendistribusikan logistik berupa beras, mie instan, telur, dan kebutuhan lainnya.

Teknis pendistribusian logistik, kata dia, akan disesuaikan dengan jumlah warga terdampak yang hingga kini masih dalam proses pendataan.

"Hari ini kami turun pendataan dan distribusi logistik," ucap Yulius.

Baca Juga: Dampak Cuaca Ekstrem di Flores Timur, Tanaman Padi dan Jagung di Mudakeputu Rusak Parah

Dirinya mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dengan tetap berhati-hati dalam menjalankan aktivitas selama cuaca  ekstrem berlangsung agar terhindar dari kejadian yang tidak diinginkan.

Tidak hanya itu, dia juga juga mengimbau kepada para pengendara yang melintasi jalur Trans Flores untuk tetap waspada dengan hujan angin yang bisa menyebabkan longsor maupun pohon tumbang.

"Waspada longsor karena curah hujan cukup tinggi," pungkasnya.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler