FLORESTERKINI.com – Fakultas Kedokteran Universitas Katolik (Unika) Atma Jaya Jakarta bekerja sama dengan Yayasan Ignatius Joseph Kasimo akan menyediakan dua puluh orang dokter dengan spesialisasi berbeda guna memberikan layanan kesehatan gratis selama prosesi Semana Santa tahun 2024 di Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Layanan kesehatan gratis itu akan diberikan kepada masyarakat Flores Timur dan para peziarah yang datang sekedar mengikuti prosesi dimaksud.
Adapun waktu pelayanan sesuai rencana bakal dilaksanakan selama empat hari, terhitung sejak tanggal 26 Maret sampai dengan 29 Maret 2024.
“Kalau sesuai surat pemberitahuan yang kami terima akan dilaksanakan pada 26-29 Maret, tetapi kemungkinan akan lebih awal lagi,” ujar Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Flotim dr. Ogie Silimalar, Kamis, 21 Maret 2024, sebagaimana diberitakan ANTARA.
Menurur dokter Ogie, kehadiran para dokter spesialis yang disediakan oleh Unika Atma Jaya Jakarta tersebut tentu sangat membantu karena bertepatan dengan momentum Semana Santa. Hal itu karena banyak masyarakat di daerah kepulauan yang pada saat itu sedang berada di Kota Larantuka untuk mengikuti prosesi itu.
Dirinya yakin, antusiasme masyarakat akan sangat tinggi untuk memeriksakan kesehatannya. Terlebih layanan pemeriksaan kesehatan yang diberikan itu tidak dipungut biaya sepeser pun.
Meski demikian, lanjut dokter Ogie, pelayanan yang diberikan oleh para dokter tersebut tidak hanya terpusat di dalam Kota Larantuka. Layanan juga dilakukan secara mobile ke sejumlah titik dan pulau yang ada di Kabupaten Flores Timur.
“Jadi nanti ada jadwal-jadwalnya, mereka akan keliling di Pulau Solor, Adonara dan terakhir di Larantuka,” ujar dia.
Dia menambahkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flotim mendukung penuh kegiatan baik dan positif dari Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya dan Yayasan Ignatius Joseph Kasimo itu.
Baca Juga: Cek Rekening Sekarang! THR Idul Fitri 2024 untuk Pensiunan Cair Mulai Hari Ini, Begini Skemanya
Hal itu tentu saja sangat membantu masyarakat yang selama ini kesulitan memeriksakan kesehatannya ke fasilitas kesehatan atau dokter karena faktor kesulitan biaya.
“Tentunya ini juga membantu pemerintah daerah juga,” pungkasnya.***