Gelar Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata, Disparbud Flores Timur Harapkan Desa Membangun Kota Menata

- 23 Juni 2021, 20:51 WIB
Pemerintah Kabupaten Flores Timur melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menyelenggarakan Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata yang diselenggarakan di Desa Pululera, dari tanggal 21 – 24 Juni 2021.
Pemerintah Kabupaten Flores Timur melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menyelenggarakan Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata yang diselenggarakan di Desa Pululera, dari tanggal 21 – 24 Juni 2021. /Yurgo Purab/Floresterkini.com

FLORES TERKINI - Pulau pasir timbul, Meko, Desa Pledo, Kecamatan Witihama begitu mempesona.

Bahkan kini menjadi daya tarik wisata idola beberapa waktu terakhir ini. Selain itu, juga ada Desa Waibao dengan Danau Waibao-nya yang masih begitu asli dan asri.

Desa Lewokluok dengan tradisi Koke Bale-nya pun menjadi daya tarik yang menarik untuk dikunjungi dan dinikmati.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Kian Mencemaskan, Bupati Flores Timur NTT Keluarkan Surat Edaran bagi Pelaku Perjalanan

Selain desa-desa di atas, desa-desa lainnya di Flores Timur pun memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan menjadi desa wisata dan memberikan dampak yang positif terhadap perekenomian warga setempat.

Namun, potensi-potensi tersebut belum dioptimalkan secara baik melalui sebuah manajemen pariwisata yang baik pula.

Menindaklanjuti hal ini, Pemerintah Kabupaten Flores Timur melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menyelenggarakan Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata yang diselenggarakan di Desa Pululera, dari tanggal 21 – 24 Juni 2021.

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 di Flores Timur Terus Melonjak, RSUD Larantuka Sulap Ruang VIP Jadi Ruang Isolasi

Kegiatan Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata ini melibatkan 20 desa yang diwakili oleh seorang kepala desa ditambah pegiat wisata dan budaya dari setiap desa, dan diselenggarakan dengan memperhatikan protokoler kesehatan yang ketat.

Hadir pula dalam acara pembukaan ini, Sekretaris BP4D Flores Timur, Camat Wulanggitang, Danramil, Kapolsek Boru, serta para peserta kegiatan yang terdiri dari kepala desa dan pegiat pariwisata dan kebudayaan dari setiap desa.

Adapun nara sumber yang memberikan materi dalam kegiatan ini yakni, I Nengah Moneng, penggagas dan pelopor berdirinya Desa Wisata Panglipuran Bali dan Alfonsa Horeng, praktisi pariwisata sekaligus pendiri dan pemilik sentra industri lokal Lepo Herun Sikka.

Baca Juga: Lantik Anggota BPD Antar Waktu di Desa Nuhalolon, Camat Solor Barat Minta Hindari Distorsi dan Kesalahpahaman

Kegiatan ini sendiri dilaksanakan menggunakan DAK Non Fisik Tahun 2021. Seperti yang diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Petrus Pemang Liku, S.Sos,MT, dalam acara pembukaan.

Bahwasanya DAK Non Fisik yang dialokasikan dalam kegiatan ini memang belum mampu mengakomodasi semua program dan kegiatan pembangunan kepariwisataan di seluruh Flores Timur.

“Selain pendidikan dan kesehatan, pariwisata memang menjadi prioritas pembangunan, sehingga ke depannya pemerintah tetap memperhatikan sektor pariwisata melalui program atau kegiatan yang membenahi destinasi-destinasi yang ada, di samping usaha mengembangkan dan melestarikan kebudayaan Flores Timur,” ungkapnya.

Baca Juga: Honor Forkopimda Akhirnya Dikurangi Bupati Flores Timur, Ketua KRBF: Masih Tergolong Tinggi

Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Flores Timur juga mengajak semua pihak yang terkait dalam industri pariwisata dan kebudayaan Flores Timur, untuk tetap bersemangat dan bekerja sama demi mencapai tujuan dimaksud.

Bupati Flores Timur, Antonius H. Gege Hadjon, ST melalui Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Flores Timur, Drs. Petrus Pedo Maran, M.Si menegaskan pentingnya usaha bersama mempertahankan dan pelestariannya.

“Di atas semua strategi yang sedang kita bangun sekarang,yang paling kuat adalah bagaimana desa dan seluruh stakeholder di desa berusaha untuk mempertahankan dan melestarikan. Di dalam alur pelestarian itu, harus terjadi penyempurnaan, penataan, peningkatan dan hal-hal yang memang dibutuhkan oleh keinginan publik, tanpa harus meninggalkan ciri khas kita. Dan melalui kegiatan kita pada hari ini, kita akan mendapatkan hal-hal seperti itu,” ungkapnya.

Baca Juga: GMNI Bawa 6 Tuntutan di Aksi Demo Jilid II, DPRD Flores Timur Sepakat Gelar RDP Pekan Ini

"Gagasan dan semangat tak boleh hanya sekedar menjadi wacana semata, harus ada perubahan yang berarti," tambahnya.

Petrus Maran juga menegaskan dan merumuskan kembali hal-hal yang perlu diambil untuk meningkatkan pariwisata di setiap desa.

Rumusan dimaksud itu melalui identifikasi potensi dan permasalahan yang ada, mengkaji dampak positif dan negatif yang bisa saja muncul, mempertahankan komitmen antara stakeholder, membangun regulasi, dan pemanfaatan media untuk promosi.

Baca Juga: GMNI Flores Timur Desak Segera Atasi Sejumlah Masalah Keuangan Daerah, Begini Tanggapan Pihak DPRD

“Semua potensi yang kita miliki tidak akan bermanfaat, apabila tidak didukung oleh SDM yang handal, cakap, kreatif dan berwawasan luas,” ungkapnya.

“Melalui pelatihan ini, sangat diharapkan lahirnya SDM yang handal, cakap, kreatif dan berwawasan luas serta mampu membangun kerja sama dan jejaring yang kuat dalam mendukung eksistensi desa wisata ini sehingga selaras dengan program pemerintahan Flores Timur, Desa Membangun Kota Menata,” tutupnya.***

Editor: Eto Kwuta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah