Usai mengetahui dirinya positif Covid-19, ia memutuskan untuk melakukan rapid test untuk semua keluarga yang berada di rumah. Hasilnya, dr. Ella dan adiknya yang bekerja dengan mereka juga terpapar Covid-19.
"Suami anak-anak dan ipar saya negatif. Saya minta suami untuk mengurus rumah kami isolasi mandiri. Kebetulan ada rumah teman dokter yang tidak terpakai. Yang mana masih satu kompleks dengan rumah kami," paparnya.
Ia mengisahkan, awalnya ia merasa pilek, hidung tersumbat lalu meler. Hingga pelan-pelan penciumannya hilang.
"Badan terasa remuk semua, sakit kepala, batuk sedikit, demam. Sampai sekarang pun, saya belum bisa mencium bau apapun," ungkapnya.
Sebagai dokter, yang selama ini memeriksa pasien dengan keluhan hilangannya indra penciuman dan perasa, kini ia rasakan semuanya. Ia sempat tak menduga karena dirinya sudah dua kali menjalani vaksinasi Covid-19.
"Iya, tetap saja kena. Apalagi yang belum vaksin. Jadi, vaksin itu fungsinya sebagai pelindung saja supaya kalo kita kena gejalanya tidak berat," kata dr. Ella.
"Ibarat kita naik motor kita wajib pakai helm supaya bisa melindungi kepala kita dari cedera mana kala kita kecelakaan," sambungnya.
Dijelaskannya, akibat Covid-19, ia harus jauh dari keluarga. Termasuk dari anaknya yang masih berusia delapan bulan. Hal itu membuatnya merasa sedih karena tak bisa menyusui anak.