Jokowi Soroti Kasus Covid-19 di NTT dalam Ratas Evaluasi Perkembangan PPKM Level 4

- 8 Agustus 2021, 06:14 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi. /Instagram.com/@jokow/i

FLORES TERKINI – Presiden Jokowi mengadakan Rapat Terbatas (Ratas) Evaluasi Perkembangan dan Tindak Lanjut PPKM Level 4, Sabtu, 7 Agustus 2021 malam.

Dalam rapat terbatas ini, Jokowi justru menyorot peningkatan kasus Covid-19 yang cukup tinggi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurut Jokowi, saat ini terjadi pergeseran lonjakan kasus Covid-19 yang sebagian besar bergeser ke luar Jawa-Bali. Provinsi NNTT mendapat peringatan lantaran kenaikan kasus Covid-19 yang sangat cepat dan tinggi.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Penyair Kebanggaan Nusa Tenggara Timur, Unu Ruben Paineon Tutup Usia

Berdasarkan catatan pada tanggal 25 Juli 2021, kasus Covid-19 di luar Jawa-Bali mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yakni sebanyak 13.200 kasus dan berubah meningkat menjadi 21.374 kasus pada Jumat, 6 Agustus 2021.

Peningkatan kasus Covid-19 di NTT ini bisa dibilang cukup cepat dan tinggi mengingat jumlahnya yang tiba-tiba melejit dari angka ratusan ke angka ribuan.

"Dan yang perlu hati-hati NTT, NTT hati-hati saya lihat dalam seminggu kemarin tanggal 1 Agustus NTT itu masih 886, tanggal 1 Agustus, 2 Agustus 410 kasus baru, tanggal 3 Agustus 608 kasus baru, tanggal 4 Agustus 530, tetapi lihat di tanggal 6 kemarin 3.598, angka-angka seperti ini harus direspons secara cepat," kata Presiden Jokowi dalam kegiatan yang disiarkan secara langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden tersebut.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana Deklarasi Pengadaan Bantuan Pompa Hydram, Kades Tanalein: Sumber Air Sudah Dekat

Selain menyoroti kasus Covid-19 di NTT dan meminta agar Pemerintah Provinsi NTT untuk berhati-hati, Presiden Joko Widodo juga menyorot beberapa provinsi lainnya.

Provinsi Sumatera Barat, Sumatera Utara, Provinsi Riau, Kalimantan Timur dan Provinsi Papua juga mengalami lonjakan kasus Covid-19.

Menurut Jokowi, data kasus Covid-19 di kelima provinsi di atas cukup mengkhawatirkan. Per tanggal 5 Agustus 2021, kasus aktif di Kalimantan Timur mencapai 22.529 kasus.

Baca Juga: YKS Hibahkan Ambulance Laut kepada Pemkab Flotim, Tim Dinkes Lakukan Uji Coba Pelayaran

Sementara itu di Sumatera Utara ada 21.876, di Papua ada 14,989 kasus, Sumatera Barat ada 14.496 dan Provinsi Riau terdapat 13.958 kasus aktif Covid-19.

Menyikapi peningkatan pergeseran dan peningkatan kasus Covid-19 ini, Jokowi lantas menginstruksikan pihak-pihak terkait untuk segera merespon.

"Saya perintahkan kepada Panglima TNI, kepada Kapolri, untuk betul-betul mengingatkan selalu kepada Pangdam, Kapolda, dan Danrem, Dandim, Kapolres untuk betul-betul secara cepat merespons dari angka-angka yang tadi saya sampaikan. Karena kecepatan itu ada di situ," kata Jokowi.

Baca Juga: Dinkes Flores Timur Uji Coba Kemampuan Ambulans Laut, Bakal Beroperasi dalam Waktu Dekat

Setidaknya ada tiga hal pokok yang menurut Presiden Jokowi harus segera dilakukan. Hal pokok pertama yang ditekankan Presiden adalah membatasi mobilitas masyarakat.

Untuk hal pokok kedua, Presiden Jokowi meminta Panglima TNI agar gencar melakukan testing dan tracing.

Tujuannya adalah bisa menemukan siapa saja yang kontak erat dengan pasien positif untuk kemudian dipisahkan agar kasus Covid-19 tidak lagi menyebar.

Baca Juga: Plt Bupati Lembata Gelar Seremoni Adat Amet Praat Jelang Rapat Terbatas Pamong Praja

"Respons secara cepat. Karena ini berkaitan dengan kecepatan. Kalau ndak, orang yang punya kasus positif sudah ke mana-mana, menyebar ke mana-mana. Segera temukan. Yang kedua testing dan tracing, sekali lagi, segera temukan. Dites ketemu, di-tracing dia kontak dengan siapa, itu yang kedua," tegas Jokowi.

Untuk hal pokok ketiga, Presiden menginstruksikan agar semua pasien yang terkonfirmasi positif agar dilakukan isolasi terpusat. Untuk keperluan ini, Jokowi meminta kepala daerah baik gubernur, bupati, maupun wali kota untuk segera menyiapkan tempat-tempat isolasi terpusat di daerahnya masing-masing.

Jokowi juga menganjurkan untuk memanfaatkam fasilitas umum seperti balai,sekolah, dan gedung olahraga untuk menjadi tempat isolasi terpusat bagi pasien positif Covid-19.

Baca Juga: 236 KPM di Solor Barat Terima Bantuan Beras 10 Kg, Warga Malah Pertanyakan Alur Distribusi, Ini Alasannya

Selain mengeluarkan tiga hal pokok yang harus segera dilaksanakan, Presiden Jokowi juga mengatakan jika percepatan vaksinasi juga menjadi kunci untuk menangani Covid-19.

Jokowi lalu menyarankan setiap kepala daerah untuk tidak menunda pemberian vaksinasi. Begitu mendapatkan stok vaksin, para kepala daerah diminta untuk segera melakukan vaksinasi.

"Jangan biarkan vaksin itu berhenti sehari-dua hari, langsung suntikkan kepada masyarakat. Habis, minta (pemerintah) pusat lagi," kata Jokowi.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: YouTube Sekertariat Presiden


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x