Network
FLORES TERKINI - Sastrawan dan pegiat sastra asal Flores Timur, NTT, Bara Pattiradja dan kawan-kawan, menggelar event Poetry Reading Award bagi pemuda-pemudi peminat sastra.
Bersama rekan-rekan seni pemuda-pemudi di tanah kelahirannya, Bara Pattiradja menggelar ajang lomba baca puisi yang akan diselenggarkan pada 25 hingga 27 September 2021.
Event ini direncanakan akan digelar di K-tanya Caffe Bukit Berbunga Lamahala, yang jadwal pendaftarannya dibuka mulai tanggal 16 hingga 23 September 2021, dengan besaran biaya pendaftaran Rp75.000.
Perlombaan ini diadakan guna merebutkan total hadiah Rp2.500.000, dengan kategori peserta lomba adalah pelajar dan umum.
Pelaksanaan event Poetry Reading Award ini didukung oleh Puitik Natur, CRBook, K-tanya Cafe, Petages, Gajel, Batu Merah, dan Brandos Army Cultur.
Emby Metha, salah satu pegiat sastra dan panitia penyelenggara event tersebut mengatakan, ajang Poetry Reading Award ini diselenggarkan dalam rangka pra launching buku “Kepak Cinta Pengawal Langit” milik seorang pengamat literasi yang masih dirahasiakan namanya.
“Perlombaan ini akan menghadirkan juri yaitu Bara Pattiradja dan seorang seniman teater Lamaholot yakni Ibu Veronika Ratu Making, pemilik Kelompok Teater Sina Riang,” kata Emby ketika dihubungi awak media melalui sambungan telepon seluler, Kamis, 16 September 2021.
Emby mengharapkan, para pencinta sastra terutama anak-anak muda Lamaholot, dapat ambil bagian di dalam event ini, demi mengembangkan bakat dan kemampuan masing-masing.
“Ayo ikut berpartisipasi untuk mengasah minat dan bakat lewat Poetry Reading Award sekaligus mengenal lebih lebih dekat siapakah penulis buku Kepak Cinta Pengawal Langit ini,” pintanya.
Sebagai informasi tambahan, di dunia sastra NTT, nama Bara Pattiradja bukanlah hal yang asing. Sosok yang terkenal lewat puisi-puisinya ini adalah putra asli Flores Timur.
Pria yang dengan nama lengkap Abubakar Sidik Imron Pattiradja ini lahir pada 10 April 1983 di Lamahala, Flores Timur, NTT.
Bara menyelesaikan studi strata satu di Universitas Muhammadiyah pada tahun 2007 dan melanjutkan Sekolah Pascasarjana di Universitas Muhammadiyah Jakarta (2015).
Kemampuan sastranya telah mengantarnya menjadi penyair nasional. Ia pun mencintai tanah NTT dengan mendirikan Rumah Poetika Kupang dan telah melahirkan beberapa penulis muda berbakat.
Karya-karyanya yang telah beredar luas di Tanah Air dan telah mendapat apresiasi banyak kalangan seperti “Samudera Cinta Ikan Paus”, “Protes Cinta Republik Iblis”, “Geser Sedikit Halaman Hatimu”, Bermula dari Rahim Cinta”, dan “Aku adalah Peluru”.***
