Enjel juga mengaku jika dirinya hanyalah anak pelihara yang diangkat wanita yang dipanggil bibi ini sejak masih bayi.
"Status saya panggil mama ini saya panggilnya bibi. Saya ini anak piara dari umur dua minggu" jelas Enjel.
Menurut Enjel, ayahnya sudah lama meninggal dunia dan ibunya ternyata masih hidup, namun tinggal di desa.
Sementara tanah tempat berdiri rumah yang mereka huni saat ini, menurut Enjel adalah milik orang lain. Pemilik tanah mengijinkan bibinya untuk menempati sekaligus menjaganya.
Keseharian sang bibi adalah berkebun dan berjualan BBM eceran. Hasil dari berkebun dan berjualan ini dipakai untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.
Sayangnya, sejak enam bulan belakangan ini sang bibi sudah tidak bisa beraktivitas lagi karena terkena stroke. Dia hanya bisa berdiam di rumah.
Untuk Enjel sendiri, saat ini sedang menempuh pendidikan di SMAK Yos Sudarso Ende. Setiap harinya pelajar ini pulang pergi ke sekolah dengan berjalan kaki.
Sementara untuk untuk biaya sekolah, dia hanya berharap pada beasiswa dari sekolahnya. Itupun kalau namanya keluar sebagai penerima.