FLORES TERKINI – Masalah stunting di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi salah satu persoalan serius bagi setiap elemen.
Pasalnya, Flotim saat ini menjadi kabupaten yang masuk dalam zona kuning masalah stunting, sekaligus masih berada di lima besar kabupaten dengan angka stunting yang masih cukup besar.
Berdasarkan data prevalensi stunting kabupaten Flores Timur pada Februari 2022, masalah stunting masih menunjukan angka sebesar 20,4 persen atau sebanyak 3.636 balita yang menderita stunting.
Hal tersebut terungkap dalam Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting yang dilaksanakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKBPPPA) di Aula Setda Flores Timur belum lama ini.
Menanggapi masalah kesehatan yang tengah urgen di Flotim tersebut, Dandim 1624 Flores Timur, Letkol Inf. Tunggul Jati, menyebutkan bahwa kehadirannya sebagai Bapak Asuh Anak Stunting di Flores Timur sebagai kelanjutan dari penetapan Kepala Staf Angkatan Darat RI sebagai Duta Bapak Asuh Anak Stunting Nasional.
Letkol Tunggul mengatakan, keterlibatan TNI dalam persoalan stunting karena persoalan ini merupakan permasalahan bangsa yang pada akhirnya bermuara pada usaha menciptakan generasi Indonesia yang unggul, sehat, dan berkualitas.
Dalam kaitannya dengan bonus demografi yang bakal dihadapi nanti, Letkol Tunggul mengisyaratkan bahwa stunting merupakan persoalan penting yang mengikuti bonus demografi dimaksud.