Kekesalan Basuki memuncak saat melihat satu buah tempat pembuangan sampah yang terletak di lokasi itu.
Tempat sampah tersebut tidak dibuat permanen, namun diletakkan begitu saja di atas campuran semen yang menurutnya masih baru disediakan.
"Asal buat saja ini! Ini bukan kerjanya PUPR kalau seperti ini caranya. Bohong saja!" sungutnya sambil terus menggerakkan tempat sampah berbahan besi itu dari dudukannya.
Selain itu, ia juga tidak setuju dengan desain tempat sampah itu yang bisa dibuka dari depan, sedangkan bagian atasnya tertutup mati.
"Kalau seperti ini sama saja nanti, sampah berserakkan juga lagi, bagaimana ini kerjanya?" keluhnya.
Ia lalu memanggil pelaksana proyek, yaitu pihak PT Bumi Selatan Perkasa, dan tampak marah saat menanyakan kondisi yang ia temui tersebut.
Basuki juga meminta bawahannya menurunkan tempat sampah tersebut, lalu langsung meninggalkan lokasi tersebut.
Baca Juga: PSSI: Arema FC Dilarang Jadi Tuan Rumah Sepanjang Musim Ini, Gegara Rusuh di Akhir Laga Tadi Malam
Saat diwawancarai usai meninjau rumah susun BPKP, Menteri PUPR menjelaskan bahwa pengerjaan taman tersebut adalah bagian dari tahap akhir penataan kawasan kumuh, tetapi tidak dikerjakan dengan rapih. Ia lantas tidak terima dengan hal tersebut.