Kerapu dan Krising Melimpah, Nelayan Pemancing di Solor Terabaikan, Dimana Dinas Perikanan Flores Timur?

- 4 Desember 2023, 08:09 WIB
Warga Ritaebang sedang mencari ikan di wilayah perairannya.
Warga Ritaebang sedang mencari ikan di wilayah perairannya. /Eman Niron/FLORES TERKINI

FLORES TERKINI – Warga nelayan di Pulau Solor masih terus melitanikan derita mereka akan kenyataan menjauhnya mata Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dinas Perikanan di wilayah tersebut dinilai kurang memberi perhatian kepada kelompok nelayan di Kecamatan Solor Barat, yang kesehariannya aktif memancing ikan dasar.

“Andaikan sedikit saja ada perhatian dari Pemkab Flores Timur melalui Dinas Perikanan untuk kami pemancing ikan dasar, alhasil seruan dan kebijakan pemerintah soal peningkatan ekonomi dan kesejahteraan rakyat yang hanya manis terdengar dalam forum-forum pemerintahan, termasuk di ajang kampanye para caleg itu, bisa tercapai,” ujar Yanto Gerin diamini Pinus Bawa, Ius Werang, Ria Hayon, Serama Kaha, dan Anton Keyn yang merupakan nelayan aktif asal Ritaebang, Solor Barat.

Baca Juga: Sinopsis Bidadari Surgamu Senin 4 Desember 2023: Banjir Air Mata, Sakinah Mengutuk Dirinya Sendiri, Apa Sebab?

Nelayan Ritaebang yang kesehariannya senantiasa melabuhkan sampan mereka pada area ikan kerapu dan krising itu mengakui, potensi ikan  dasar di perairan Kelurahan Ritaebang sungguh sangat menjanjikan. Namun aktivitas mereka masih terbentur pada sarana-prasarana dan intensitas pasar.

“Lihat saja sampan kami ini. Kami mendatangkannya sesuai kemampuan keuangan kami, maka wajar kalau kondisinya kecil dan semakin lapuk. Kalau rusak berat, otomatis tidak bisa digunakan lagi,” ujar Ius Werang.

Mengamini Ius Werang, Ria Hayon menimpali bahwa bila kondisi itu terjadi, mereka pasti berupaya semaksimal mungkin untuk mengganti sampan tersebut.

Baca Juga: Rohaniwan Katolik Flores Sebut Ganjar-Mahfud sebagai Pemersatu Bangsa

Namun proses mengadakan sampan yang baru, menurut Ria, butuh waktu lama. Mereka terpaksa harus menanti perahu asal Buton yang mungkin singgah menjual sampan, atau pun terpaksa berkelana mencari dan membeli kayu yang bisa dijadikan sampan.

“Nah, semuanya butuh waktu dan ongkos. Belum lagi soal tali pancing, mata kail, dan aksesoris lainnya. Setiap kali turun memancing, selalu saja untaian tali pancing bermata kail ini putus. Itu artinya kami harus menggantikannya setiap hari, bahkan setiap saat sewaktu mancing. Ongkos semua ka tu,” keluh Pinus Bawa yang diamini Ria Hayon, Yanto Gerin, dan Ius Werang.

Seorang nelayan di Ritaebang tengah menarik sampannya dibantu anak-anak pantai.//
Seorang nelayan di Ritaebang tengah menarik sampannya dibantu anak-anak pantai.// Eman Niron/FLORES TERKINI

Singkat kata, perwakilan nelayan pemancing ikan dasar tersebut meminta agar dalam menyusun program di setiap tahun, pemerintah harus menyasarkan juga pada kelompok nelayan pemancing ikan dasar.

“Memang kami butuh perahu motor semisal jenis ketinting dan sebagainya, ketimbang setiap hari kami harus melawan jarak, arus dan angin serta ombak dengan mendayung. Waktu dan energi, banyak terbuang diurusan pergi dan pulang,” ujar Yanto Gerin.

Baca Juga: Soal Kewenangan Sertifikat Halal, Cak Imin: Insyaallah, Kita akan Kembalikan ke MUI

Menurutnya, kondisi tersebut tentu berdampak pada volume tangkap. Kalau bisa dibantu dengan armada tangkap dan sarana pendukung lainnya, niscaya hasil tangkapan akan semakin optimal.

“Jangan sekedar gelorakan ‘Gemala’ dan ‘Gemari’ untuk cegah stunting, namun tidak mengetahui penderitaan kami di laut,” ujar Yanto Gerin sembari menarik sampannya ke darat.

Sekilas info, aktivitas memancing ikan dasar di Pulau Solor sangat digandrungi nelayan di Desa Balaweling I, Balaweling II, Daniwato, Nuhalolon, Kalelu, Titehena, dan Lamawohong.

Selain ikan dasar, di perairan Solor Barat banyak mengandung potensi ikan apung. Namun aktivitas nelayan yang menangkap ikan apung masih terhitung dengan jari. Sementara pergulatan mereka di dunia laut tersebut itu didominasi karya mereka secara mandiri.***

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah