Posko Permata Bunda Berbelas Kasih Layani Makanan Siap Saji bagi Korban Erupsi Gunung Lewotobi

- 7 Januari 2024, 09:47 WIB
Situasi para pengungsi terdampak erupsi Gunung Lewotobi yang menempati kamp pengungsian di Desa Konga.
Situasi para pengungsi terdampak erupsi Gunung Lewotobi yang menempati kamp pengungsian di Desa Konga. /Marsel Feka/FLORESTERKINI.com

FLORESTERKINI.com – Tim relawan kemanusiaan Permata Bunda Berbelas Kasih hadir dalam setiap kesempatan di setiap posko pengungsian yang didirikan di Desa Konga, Kecamatan Titihena, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dengan penuh cinta, mereka melayani para pengungsi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang berlindung di desa itu.

Posko kemanusiaan yang diinisiasi oleh Benedikta Antoneila BC da Silva tersebut bisa dibilang sebagai posko berjalan, karena senantiasa ready 24 jam untuk menyiapkan makanan siap saji bagi para pengungsi di Desa Konga.

Bunda da Silva, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa posko itu sudah dibangun pihaknya sejak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pertama kali terjadi. Saat ini, mereka sudah melakukan pelayanan sebanyak empat kali dalam sepekan belakangan.

Baca Juga: Akui Gelisah Saat Nonton Film 13 Bom di Jakarta, Arifin Putra: Benar-benar Menegangkan!

"Sejak hari pertama erupsi, kita sudah terlibat dengan memberikan pelayanan bahan makanan kepada para korban erupsi, dan kita bergerak dari satu titik ke titik yang lain agar semua bisa dapat pelayanan, termasuk mereka yang saat itu masih berada di kebun sekalipun kita ke sana melayani, mengajak mereka ke titik sentral ini, dan puji Tuhan, beberapa sudah kita bawa ke sini," ujar Bunda da Silva kepada FLORESTERKINI.com, Sabtu, 6 Januari 2024 siang.

Bunda da Silva, Ketua Posko Kemanusiaan Permata Bunda Berbelas Kasih.//
Bunda da Silva, Ketua Posko Kemanusiaan Permata Bunda Berbelas Kasih.// Marsel Feka/FLORESTERKINI.com

Bunda da Silva yang juga merupakan ketua posko mengatakan, berdasarkan pengalaman sebelumnya di Kabupaten Lembata saat badai seroja 2021 lalu, manajemen di setiap posko diatur secara rapih dan tertib, sehingga para pengungsi tidak terlambat makan.

"Saya belajar dari pengalaman waktu di Lembata kali lalu, di sana pada saat itu manajemennya bagus, tidak seperti di sini sampai terjadi keributan hanya karena warga terlambat makan. Akhirnya, saya putuskan untuk menyediakan makanan siap saji," imbuhnya.

Baca Juga: Dilanda Fenomena El Nino, Bulog Klaim Stok Beras di NTT Aman

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x