FLORESTERKINI.com – Sampai dengan sebelas hari menuju 14 Februari 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Flores Timur (Flotim) mencatat ribuan pemilih masih berada di posko-posko pengungsian akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Meski aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki menurun dalam beberapa hari terakhir, Pemerintah Kabupaten Flotim masih memperpanjang penerapan status tanggap darurat bencana sampai dengan 7 Februari 2024. Bahkan, masih ada kemungkinan diperpanjang hingga waktu yang belum diketahui.
Dengan kondisi demikian, besar potensi proses pencoblosan atau pemungutan suara Pemilu 2024 tidak akan terjadi di kampung halaman para pengungsi atau di TPS awal yang sudah ditentukan sebelumnya.
Menyikapi hal itu, KPU Flotim menyiapkan skenario khusus untuk mengakomodir kepentingan penyaluran hak konstitusional para pemilih pada 14 Februari 2024 nanti, dengan cara merelokasi TPS ke lokasi pengungsian.
"Kami siapkan skenario untuk relokasi TPS mengikuti penetapan status erupsi Gunung Lewotobi," kata Ketua KPU Flores Timur Kornelius Abon dari Larantuka, Jumat, 2 Februari 2024, sore.
Kornelius mengatakan, meskipun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sudah menetapkan status erupsi Gunung Lewotobi turun dari AWAS menjadi SIAGA, pihaknya tidak mau mengambil risiko terburuk.
Baca Juga: Pemkab Flores Timur Pasang ‘Kuda-Kuda‘ Tangkal Serangan ASF
Ditambah lagi, kata dia, adanya larangan beraktivitas dalam radius lima kilometer dari puncak erupsi. Sementara ada sejumlah TPS di beberapa desa yang lokasinya berada dalam titik koordinat dimaksud. Sehingga, pihak penyelenggara pemilu tidak bisa mendirikan TPS pada lokasi tersebut.