GAWAT! 16 Kecamatan di Kupang Berpotensi Alami Gerakan Tanah Skala Menengah hingga Tinggi

Tayang: 10 Februari 2024, 10:23 WIB
Penulis: Ade Riberu
Editor: Tim Flores Terkini
Ilustrasi. Pemetaan aktivitas seismik oleh BMKG Stasiun Geofisika Kupang.
Ilustrasi. Pemetaan aktivitas seismik oleh BMKG Stasiun Geofisika Kupang. /ANTARA/HO-BPBD Kabupaten Kupang

FLORESTERKINI.com – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui Balai Pemantau Gunung Api dan Mitigasi Gerakan Tanah (BPGMBGT) Wilayah Nusa Tenggara melaporkan, sebanyak 16 kecamatan di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), terdata memiliki potensi gerakan tanah skala menengah hingga tinggi.

Menurut Kepala BPGMBGT Wilayah Nusa Tenggara, Zakarias Ghele Raja, pada daerah dengan potensi menengah, gerakan tanah dapat terjadi jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan, atau jika lereng mengalami gangguan.

“Sedangkan pada zona dengan potensi tinggi dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal dan gerakan tanah lama dapat aktif kembali,” kata Zakarias Ghele Raja dari Kabupaten Ende, dikutip FLORESTERKINI.com dari ANTARA, Sabtu, 10 Februari 2024.

Baca Juga: Imlek 2024! Ini Dua Angka Pembawa Hoki di Tahun Naga Kayu Menurut Pakar Fengshui

Dengan kondisi itu, Zakarias meminta para pemangku kepentingan, baik di desa atau kecamatan, untuk memperhatikan regulasi tentang jarak aman pemukiman terhadap tebing dan sempadan sungai, sehingga kegiatan pembangunan mengikuti Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).

Selain itu, BPGMBGT memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak mendirikan bangunan pada jarak yang terlalu dekat dengan tebing, serta tidak boleh mengembangkan permukiman mendekat ke arah lereng atau alur air, atau mengembangkan lahan basah seperti kolam penampungan air di sekitar pemukiman.

Di sisi lain, menurut laporan terbaru Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang pada Jumat, 9 Februari 2024, ada tiga desa masuk di Kabupaten Kupang dalam zona seismik aktif atau daerah di sekitar batas lempeng tektonik yang sering mengalami aktivitas seismik dan berpotensi terjadi bencana gerakan tanah.

Baca Juga: Renungan Katolik Minggu Biasa VI, 11 Februari 2024: Ini Kisah Orang Kusta dari Zaman Kita

“Ada tiga desa berada dalam zona seismik aktif atau daerah di sekitar batas lempeng tektonik yang sering mengalami aktivitas seismik seperti gelombang yang terjadi akibat pergerakan bumi,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kupang, Semy Tinenti.

Halaman:

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub