Network
FLORESTERKINI.com – Sebanyak tiga desa di Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), masuk dalam zona seismik aktif atau daerah di sekitar batas lempeng tektonik yang sering mengalami aktivitas seismik dan berpotensi menimbulkan bencana gerakan tanah.
Hal itu diungkapkan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang, Semy Tinenti, Jumat, 9 Februari 2024, seperti diberitakan ANTARA.
"Ada tiga desa berada dalam zona seismik aktif atau daerah di sekitar batas lempeng tektonik yang sering mengalami aktivitas seismik seperti gelombang yang terjadi akibat pergerakan bumi," kata Semy Tinenti.
Baca Juga: Bawaslu Tegaskan Hanya Miliki Kewenangan Mengoreksi Putusan di Tingkat Bawah, Bukan Mengintervensi!
Ia menjelaskan, tiga desa yang masuk dalam zona seismik aktif itu berdasarkan pemetaan yang dilakukan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kupang dan Pusat Vulkanalogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Ketiga desa dimaksud adalah Desa Oebesi di Kecamatan Amarasi Timur, Desa Oeniko - Kecamatan Amabi Oefeto Timur, dan Desa Niunbaun - Kecamatan Amabi Oefeto.
Semy mengatakan, dari hasil pemetaan itu, pemerintah daerah mendapatkan rekomendasi dari BMKG dan PVMBG agar melakukan Survei Mikrozonasi sebagai pertimbangan pemerintah daerah dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Rencana Wilayah (RTRW).
Baca Juga: Imlek 2024! Ini Dua Angka Pembawa Hoki di Tahun Naga Kayu Menurut Pakar Fengshui
Selain itu, untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana gerakan tanah, BPBD Kabupaten Kupang juga direkomendasikan melakukan sosialisasi dan edukasi lewat pemasangan rambu potensi bencana dan pembentukan Desa Tangguh Bencana di tiga desa tersebut.
