Tanaman Jagung di Pulau Solor Mengering, Potensi Gagal Panen Terbuka

- 18 Februari 2024, 17:55 WIB
Kondisi tanaman jagung di hamparan perkebunan Ritaebang saat ini, Minggu (18/022024) pukul 16.30 WITA.
Kondisi tanaman jagung di hamparan perkebunan Ritaebang saat ini, Minggu (18/022024) pukul 16.30 WITA. /Eman Niron/FLORESTERKINI.com

FLORESTERKINI.com – Menurunnya intensitas hujan dalam beberapa pekan terakhir ini mengakibatkan tanaman jagung dan padi di Pulau Solor, Kabupaten FloresTimur, NTT, layu dan mengering. Para petani pun mulai gusar. Potensi gagal panen sangat terbuka.

Kondisi tersebut dominan tersaksikan di wilayah Kecamatan Solor Barat, antara lain di Desa Pamakayo, Lewonama, Balaweling I, Balaweling II, Daniwato, Nuhalolon, Lamawohong, Titehena, Kalelu, dan Kelurahan Ritaebang.

“Kondisi ini disebabkan oleh sebaran hujan yang tidak merata, bahkan terkesan hujan menjauh dari wilayah ini,” tutur Pons Werang, seorang petani asal Kelurahan Ritaebang, Minggu, 18 Februari 2024.

Baca Juga: VBL Berpeluang Lolos ke Senayan, Ini Perolehan Suara Sementara Mantan Gubernur NTT vs Sang Istri

Pons Werang melanjutkan, kenyataan sebaran hujan yang tidak merata itu telah dialami mereka sejak awal Februari 2024 lalu.

Menurutnya, bila dalam pekan ini hujan tidak membasahi perkampungan dan kebun mereka maka tanaman jagung dan padi mereka otomatis tidak memberikan hasil, alias gagal panen.

Kondisi tanaman jagung di hamparan perkebunan Ritaebang saat ini, Minggu (18/022024) pukul 16.30 WITA.//
Kondisi tanaman jagung di hamparan perkebunan Ritaebang saat ini, Minggu (18/022024) pukul 16.30 WITA.// Eman Niron/FLORESTERKINI.com

“Jangankan untuk makan, peluang untuk mendapatkan sumber bibit saja sangat kecil,” ungkapnya.

Sebagaimana tersaksikan di beberapa hamparan perkebunan wilayah Solor Barat, kebugaran tanaman jagung baik yang telah berusia generatif maupun vegetatif hanya bertahan pada pukul 06.00 WITA.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x