Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, 110 Ha Lahan Pertanian di Ritaebang-Solor di Ambang Kritis

- 19 Januari 2024, 16:04 WIB
Kondisi tanaman jagung milik masyarakat Ritaebang yang diterjang abu vulkanik Gunung Lewotobi.
Kondisi tanaman jagung milik masyarakat Ritaebang yang diterjang abu vulkanik Gunung Lewotobi. /Eman Niron/FLORESTERKINI.com

FLORESTERKINI.com – Pemerintah Kelurahan Ritaebang, Kecamatan Solor Barat, Kabupaten Flores Timur, di hari Jumat, 19 Januari 2024 pukul 09.00 WITA, melakukan pendataan kerusakan tanaman pertanian warga yang diakibatkan oleh lumuran abu vulkanik dari Gunung Lewotobi Laki-laki. Lahan seluas 110 Ha saat ini sedang berada pada ambang kritis.

Lurah Ritaebang, Hieronimus Beda Niron, sewaktu dikonfirmasi FLORESTERKINI.com di sela-sela pendataan tersebut mengakui, pihaknya telah mengumumkan kepada warganya untuk melaporkan kerusakan setiap jenis tanaman pertanian serta luas kerusakannya.

“Dari pukul 09.00 WITA hingga pukul 12.45 WITA  ini, terdata 120 warga telah melaporkan kerusakan tanaman pertanian mereka. Total kerusakan mencapai 110 Ha,” beber Lurah Hieronimus Beda Niron.

Baca Juga: Penuhi Hak Suara Narapidana, Kemenkumham Bakal Tempatkan 16 TPS di 14 Rutan di NTT

Lanjut Lurah Hieronimus Beda Niron, kerusakan tersebut dominan terjadi pada tanaman padi, jagung, ubi kayu, jambu mete serta aneka jenis tanaman hortikultura, termasuk tanaman lombok.

Pasca pendataan, pihak Pemerintah Kelurahan Ritaebang akan  langsung mengirimkan hasil pendataan tersebut ke dinas teknis terkait.

Sejumlah warga Kelurahan Ritaebang melaporkan kerusakan tanaman mereka di Kantor Lurah, Jumat (19/01/2024).//
Sejumlah warga Kelurahan Ritaebang melaporkan kerusakan tanaman mereka di Kantor Lurah, Jumat (19/01/2024).// Eman Niron/FLORESTERKINI.com

Tak sampai di situ, terhadap kondisi tanaman pertanian yang kian keriput dan mengering akibat siraman abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki pasca erupsinya di tanggal 1 Januari 2024 lalu, Lurah Ritaebang pun meminta pihak Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Flores Timur untuk melakukan pengamatan.

Permintaan tersebut dimaksudkan demi memastikan apakah tanaman masih berpeluang bertumbuh dan berkembang serta menghasilkan, atau sebaliknya yakni gagal tumbuh kembang.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x