Longsor Maut di Ende: BPBD Kerahkan Excavator Guna Pastikan Tak Ada Korban Lain

- 23 Mei 2024, 07:31 WIB
BPBD Kabupaten Ende mengerahkan satu unit excavator untuk membersihkan material berupa batu dan tanah dari lokasi kejadian.
BPBD Kabupaten Ende mengerahkan satu unit excavator untuk membersihkan material berupa batu dan tanah dari lokasi kejadian. /Dok. Ist./Ho-FLORESTERKINI.com

FLORESTERKINI.com - Demi memastikan tidak ada korban lain selain Patrianus Padi dan Philipus, dua warga Kelurahan Lokoboko, Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende yang tewas tertimpa material tembok penyokong Kapela Santo Petrus Lokoboko, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ende mengerahkan satu unit excavator untuk membersihkan material berupa batu dan tanah dari lokasi kejadian, Rabu, 22 Mei 2024.

Kronologi Kejadian dan Tindakan Cepat BPBD

Beberapa saat setelah kejadian, satu unit excavator tiba di lokasi sekitar pukul 17.41 WITA dan langsung mulai membersihkan material yang berada di lubang pondasi dengan kedalaman setinggi dada orang dewasa. Yulius Emanuel Riwu, Sekretaris BPBD Kabupaten Ende, menjelaskan bahwa setelah menerima laporan dari warga, pihaknya segera menuju lokasi dan menemukan dua warga yang tewas tertimpa reruntuhan tembok penyokong Kapela Santo Petrus Lokoboko yang runtuh.

"Setelah mendapatkan beberapa informasi dari warga, kami berupaya mendatangkan satu unit alat berat untuk memastikan kondisi di lapangan apakah masih ada korban atau tidak. Syukurlah setelah pembersihan dilakukan, korban hanya dua orang," jelas Yulius.

Kegiatan Mulia yang Berujung Tragis

Yulius menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi saat puluhan umat di Stasi Santo Petrus Lokoboko sedang memperbaiki tembok penyokong kapela. Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok oleh umat Katolik di wilayah tersebut.

Pada hari itu, giliran kelompok dari Komunitas Umat Basis (KUB) lingkungan lain yang bertugas, dan kedua korban yang rumahnya berdekatan dengan kapela ikut membantu. Saat mereka menggali pondasi, sisa dari pondasi lama runtuh dan menimpa kedua korban.

"Mereka kerja berkelompok atau per KUB kebetulan hari ini jadwal kelompok dari KUB lingkungan lain dan beliau berdua (korban) ini kebetulan rumahnya berdekatan dengan kapela, jadi mereka berdua ikut membantu sehingga waktu gali pondasi, sisa dari pondasi yang lama itu runtuh dan menimpa kedua korban," ungkap Yulius.

Sebelumnya diberitakan bahwa Patrianus Padi dan Philipus yang merupakan kerabat dan bertetangga dekat tewas tertimbun material batu dan tanah dari tembok penyokong Kapela Santo Petrus Lokoboko yang runtuh sekitar pukul 16.00 WITA.

Kesaksian Saksi Mata di Lokasi Kejadian

Henderikus Rapa, salah satu saksi mata yang berada di lokasi kejadian, menyatakan bahwa hari itu umat Katolik dari Lingkungan 2 Stasi Santo Petrus Lokoboko bertugas mengerjakan tembok penyokong kapela. "Hari ini yang kerja kami dari tiga KUB, tapi yang masuk di dalam galian pondasi ini sekitar 5-6 orang. Saya bagian pacul, yang skop itu mereka dua di belakang saya. Pas dengar bunyi tanah jatuh, saya langsung lompat dari bawah, tapi mereka tertimpa reruntuhan," ungkap Henderikus.

Menurut Henderikus, kedua korban sudah tertimbun material batu dan tanah dari bekas tembok penyokong yang runtuh ke dalam lubang pondasi setinggi dada orang dewasa. Warga sekitar yang mendengar suara longsor segera berdatangan untuk mengevakuasi kedua korban yang diperkirakan berusia di atas 50 tahun dan masih memiliki hubungan keluarga.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah