FLORES TERKINI – Baru-baru terjadi satu insiden menghebohkan masyarakat Indonesia melalui sebuah video yang diunggah di Instagram @bodatnation.
Video ini menjadi viral di media sosial baru-baru ini. Tampak dalam video ini memperlihatkan sejumlah petugas Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) berjuang untuk memberhentikan konvoi pengendara motor.
Ada satu hal menarik dan disoroti oleh netizen ialah seorang petugas yang memegang pistol sambil menendang salah satu pengendara motor yang ikut dalam konvoi.
Baca Juga: Ramalan KESEHATAN 12 Zodiak Selasa 2 Maret 2021, Waspada! Ada Kondisi Buruk Bakal Menimpa Aquarius
Tempat kejadiannya di kawasan ring 1, persis di Jalan Veteran III, belakang Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Ring 1 adalah area di sekitar Istana Kepresidenan yang dijaga ketat oleh aparat bersenjata sehingga masyarakat umum tidak diizinkan akses masuk. Viralnya video tersebut berujung pada klarifikasi salah satu rombongan dalam konvoi tersebut.
"Gaess untuk kejadian kemarin di lingkungan istana negara, gw udah koordinasi dan beritikad baik untuk mediasi dengan pihak paspampres dan sudah disambut baik," tulis pemilik akun @jetliwandana2, diduga pengendara yang ditendang Paspampres pada Sabtu 27 Februari 2021.
Diketahui klarifikasi dan permintaan maaf terjadi pada Senin 01 Maret 2021 dari perwakilan pengendara motor gede.
"Saya dan rekan-rekan berinisiatif hadir untuk mengklarifikasi hal tersebut dan saya meminta maaf sebesar-besarnya pada satuan Paspampres dan jajaran anggota yang bertugas waktu itu," ujar perwakilan pengendara motor gede (moge), Halid Darmawan.
Meskipun sudah ada permintaan maaf dan adanya klarifikasi tersebut kepada para petugas, namun mantan Komandan Paspampres Letjen (Purn) Nono Sampono meminta polisi untuk tetap mengusut kasus pengendara motor yang menerobos ring 1 tersebut.
Baca Juga: Sinopsis BUKU HARIAN SEORANG ISTRI Selasa 2 Maret 2021, Nana dan Dewa Dipisahkan Kevin di Penyekapan
Nono menegaskan bahwa permohonan maaf tersebut tidak bisa menghapuskan fakta adanya pelanggaran, karen apelanggaran tetap pelanggaran.
"Mohon maaf itu urusan lain lagi. Saya kira (pengusutan) polisi itu harus karena jika tidak, ini akan berlanjut terus. Saya khawatir jika tidak ada tindakan keras dari aparat, masyarakat akan bertindak sendiri, main hakim sendiri," ujarnya.***