KSAL Ungkap Penyebab Tenggelamnya KRI Nanggala 402 Bukan Karena Ledakan

24 April 2021, 18:04 WIB
KSAL TNI Yudo Margono mengungkap kondisi terkini soal pencarian KRI Nanggala-402, diduga terjadi keretakan pada kapal tersebut. /Tangkap layar kanal YouTube/Puspen TNI

FLORES TERKINI – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengungkapkan penyebab tenggelamnya kapal selam TNI Angkatan Laut (AL) KRI Nanggala 402 yang hilang pada Rabu 21 April 2021 di perairan utara Bali.

Menurutnya, penyebab utama tenggelamnya KRI Nanggala 402 bukan karena faktor ledakan. Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers Sabtu, 24 April 2021 sore, yang melibatkan Panglima TNI, Kasal, dan Kapolri terkait hilangnya KRI Nanggala 402.

“Bukan karena ledakan. Kalau ledakan, ambyar semua,” kata Yudo.

Baca Juga: Pemungutan Suara Ulang Kabupaten Sabu Raijua akan Dilakukan pada 7 Juli 2021

Ia menjelaskan, penyebab utama tenggelamnya KRI Nanggala 402 adalah keretakan yang terjadi pada bagian-bagian tertentu dari tubuh kapal. Sebab, jika terjadi ledakan, hal ini bisa dideteksi oleh sonar.

“Karena retakan jadi secara bertahap di bagian tertentu, dia turun ada fase-fase dari kedalaman 300 meter, 400 meter, 500 meter ada keretakan. Kalau ledakan, ini terdengar di sonar,” jelasnya.

Yudo Margono melanjutkan dengan beberapa temuan barang yang keluar dari badan kapal selam, maka terjadi keretakan pada KRI Nanggala 402.

Baca Juga: Menyongsong Hardiknas 2 Mei 2021 dengan Aneka Lomba, SMKS Syuradikara Tonjolkan Kreativitas Peserta Didik

“Ya tentunya dengan peralatan yang sudah keluar ini, terjadi keretakan. Karena memang terjadi tekanan kedalaman yang sekian dalamnya 700 sampai 800 meter, ini tentunya akan terjadi keretakan terhadap kapal selam tersebut,” katanya.

Dengan faktor keretakan tersebut, menurut KSAL barang-barang yang ada di dalam KRI Nanggala 402 bisa keluar hingga dapat ditemukan oleh tim pencari KRI Nanggala 402.

“Sehingga barang-barang ini, terbukti barang-barangnya bisa keluar, di mana barang ini sebenarnya berada di dalam,” kata Yudo Margono.

Baca Juga: Lowongan Kerja 2021, BNI Buka 4 Posisi, Dibutuhkan Fresh Graduate dan Sertifikat TOEFL, Cek Syaratnya di Sini

Dia menambahkan, keretakan yang terjadi diduga besar, karena pelurus torpedo juga sampai keluar dari KRI Nanggala 402.

“Apalagi pelurusnya torpedo sampai bisa keluar, berarti terjadi keretakan yang besar,” ujar Yudo Margono.

Diberitakan sebelumnya, pihak TNI telah menaikkan status KRI Nanggala 402 dari submiss menjadi subsunk (tenggelam). Peningkatan status ini menyusul ditemukannya sejumlah barang yang diduga kuat berasal dari kapal selam milik TNI AL tersebut.

Baca Juga: Perang Sarung Remaja Cianjur vs Bandung Barat Memanas, Polres Cianjur Siaga Malam hingga Dini Hari

Barang bukti tersebut berupa pelurus tabung torpedo, pelumas periskop, sponge, pembungkus pipa pendingin, alas salat ABK, dan solar.

“Dengan demikian, dengan adanya bukti-bukti otentik yang ini diyakini adalah milik KRI Nanggala, sehingga pada saat ini kita isyaratkan dari submiss kita tingkatkan menuju fase subsunk,” kata Yudo Margono.***

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler