BMKG Ungkap Sejumlah Wilayah yang Terdampak El Nino, Termasuk NTT!

1 Agustus 2023, 07:12 WIB
Ilustrasi kekeringan sebagai akibat dari El Nino. /FREEPIK/Sergey Cause Love

FLORES TERKINI – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan sejumlah wilayah di Indonesia yang terdampak El Nino, yaitu sebuah fenomena cuaca yang terjadi akibat peningkatan suhu permukaan air di Samudra Pasifik Tengah dan Timur.

Menurut BMKG, sebanyak 63 persen wilayah zona musim di Indonesia terdampak fenomena El Nino. Akibatnya, musim kemarau akan menjadi lebih kering.

Hal itu disampaikan Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, A. Fachri Radjab, dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 yang digelar secara daring di Jakarta pada Senin, 31 Juli 2023.

Baca Juga: PERINGATAN BMKG! Bencana Kekeringan akan Melanda NTT: Masyarakat dan Pemda Diminta untuk Waspada Cuaca Ekstrim

"Zona musim di Indonesia ada 699 zona, saat ini sudah sekitar 63 persen sudah memasuki periode musim kemarau, artinya 63 persen memang sudah terdampak langsung dari El Nino itu sekitar 63 persen wilayah zona musim," kata Fachri Radjab.

Ia menjelaskan, El Nino merupakan fenomena atmosfer yang sifatnya global, yaitu terjadinya peningkatan suhu muka laut. Ketika suhu meningkat otomatis dampaknya adalah terjadinya pengurangan udara basah di Indonesia.

“Jadi, udara yang masuk ke Indonesia itu relatif kering, sehingga curah hujan semakin berkurang, tutupan awan juga berkurang, suhu juga makin tinggi, salah satu dampaknya adalah kekeringan," paparnya.

Baca Juga: WASPADA Bencana Kekeringan! Awal Musim Kemarau di NTT Diprakirakan Terjadi pada Maret 2022

Di Indonesia, dampak El Nino yang paling kuat dirasakan adalah berkurangnya curah hujan. Karena itu, El Nino yang datang pada musim kemarau akan menyebabkan situasi di sekitar semakin kering.

Sementara itu, berdasarkan prakiraan hujan bulanan BMKG, beberapa wilayah dengan intensitas hujan berada dalam kategori rendah yakni di sebagian besar Sumatera, termasuk Riau, Bengkulu, dan Lampung, serta hampir seluruh wilayah Jawa.

Fachri mengatakan, situasi serupa juga terjadi di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.

"Nah, itu yang berpotensi terjadinya musim kering yang harus benar-benar diantisipasi tentunya," pungkasnya.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler