FLORES TERKINI - Kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) memang akan terjadi pada tahun 2024 nanti. Namun wacana mengenai siapa-siapa sosok potensial yang bakal maju bertarung baik sebagai calon Presiden maupun sebagai calon Wakil Presiden dalam kontestasi tersebut mulai terdengar saat ini.
Pakar Hukum Tata Negara yang acap kali mengutarakan analisis-analisis politik nasional, Refly Harun membeberkan analisisnya terkait kemungkinan duet Jusuf Kalla (JK) dan Surya Paloh dalam Pilpres tahun 2024 nanti.
Menurut Refly Harun, bukan tidak mungkin Jusuf Kalla dan Surya Paloh akan berkolaborasi guna menyatukan kekuatan politik yang ada agar bisa bertarung dalam Pilpres 2024.
Baca Juga: Hadirnya Loket Fastpay di NTT, Solusi Kirim Uang Tanpa Antri di Bank
Dalam analisisnya, Refly Harun melihat bahwa skenario politik tersebut bisa saja menjadi kenyataan mengingat JK dan Surya Paloh bukanlah dua figur asing yang tak memiliki relasi yang baik yang terjalin di antara keduanya.
Refly Harun melihat bahwa dari sisi relasi keduanya, telah terjadi pada Musyawarah Nasional (Munas) partai Golkar yang terjadi di Riau beberapa tahun yang lalu.
Waktu itu, akan terjadi pemilihan Ketua Umum Golkar yang baru. Aburizal Bakrie dan Surya Paloh maju dalam pertarungan merebut kursi Ketua Umum Golkar dalam Munas tersebut.
Baca Juga: Fastpay Dukung Bumdes Levo Nuba Lamalera Go Digital, Yones Lamuri: Kami Siap Dampingi Desa yang Lain
Saat itu, ada dukungan politik dari Presiden dan Wakil Presiden RI yakni SBY dan JK. SBY memberikan dukungannya untuk Aburizal Bakrie dan Surya Paloh mendapat dukungan dari JK.
"Waktu itu Aburizal Bakrie berhadapan dengan Surya Paloh. Konon, mereka didukung oleh presiden dan wakil presiden. Surya Paloh didukung JK, tetapi Aburizal Bakrie yang menteri SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) didukung oleh Presiden SBY," ungkap Refly Harun sebagaimana dikutip Flores Terkini.com dari video yang diunggah di kanal YouTube Refly Harun pada Jumat, 16 April 2021.
Berdasarkan hal tersebut, Refly Harun memprediksi bahwa JK-Surya Paloh bakal berkolaborasi untuk bertarung dalam Pilpres tahun 2024 nanti.
Baca Juga: Trending di Twitter, Yuni Shara Sabar Terima Kekerasan Verbal dari Netizen Saat Kenakan Ulos Batak
Meski demikian, duet keduanya adalah untuk mendukung Gubernur DKI Jakarta saat ini, Anies Baswedan untuk maju sebagai Calon Presiden RI.
"Mereka tentunya mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden," ungkap Refly Harun.
Namun, Refly Harun melihat bahwa skenario politik ini tak mudah atau akan berhadapan dengan satu kendala penting yakni soal perolehan kursi di DPR yang ada saat ini.
Baca Juga: Kondisi Jalan di Elar-Manggarai Timur Rusak Parah, Warga Akui Keselamatan Bisa Terancam
"Tapi jangan lupa juga jika digabungkan dengan PKS maka sesungguhnya masih kurang karena PKS 50 kursi, Nasdem 59 kursi. Masih kurang 6 kursi. Baru 109 kursi, padahal dibutuhkan minimal 115 kursi," tandasnya.
Kendala ini, menurut Refly Harun disebabkan oleh aturan presidensial threshold.***