Susul Pertamax, Harga Pertalite hingga LPG 3 Kg Siap-Siap Ikut Melonjak

- 1 April 2022, 18:43 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investari, Luhut Binsar Pandjaitan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investari, Luhut Binsar Pandjaitan. /Instagram @luhut.pandjaitan

FLORES TERKINI - Pasca Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi jenis Pertamax mengalami kenaikan sejak 1 April 2022 pukul 00.00 waktu setempat, harga Pertalite hingga LPG 3 kilogram (kg) disebut bakal ikut melonjak.

Kemungkinan kenaikan harga Pertalite hingga LPG 3 kg tersebut diketahui usai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investari, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan sinyal kenaikan harga BBM jenis Pertalite hingga LPG 3 kg tersebut.

Overall (secara keseluruhan) akan terjadi (kenaikan) nanti Pertamax, Pertalte, kalau Premium belum juga. Juga gas yang tiga kg (akan naik). Jadi bertahap, 1 April, nanti Juli, bulan September, itu nanti bertahap akan dilakukan oleh pemerintah,” kata Luhut, seperti diberitakan ANTARA, Jumat, 1 April 2022.

Baca Juga: Harga Pertamax di Bali, NTB, dan NTT Naik Menjadi Rp12.500 Per Liter Mulai 1 April 2022

Luhut mengatakan, pemerintah akan melakukan perhitungan dengan cermat dan melakukan sosialisasi terkait rencana kenaikan tersebut. Meskipun demikian, dia tak menjelaskan lebih lanjut soal rencana tersebut.

Sementara terkait kenaikan harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax, Luhut menjelaskan bahwa hal itu terjadi akibat kelangkaan minyak mentah karena konflik Rusia-Ukraina serta kelangkaan minyak nabati.

Luhut mengungkapkan, kenaikan harga BBM tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia. Menurutnya, banyak negara sudah menaikkan harga BBM mereka.

Baca Juga: Love Story The Series Jumat 1 April 2022: Haris Dapat Bogem Mentah dari Argadana, Maudy Tak Berdaya

Bahkan kata dia, Indonesia menjadi salah satu negara yang paling lambat menaikkan harga BBM tersebut.

“Kenaikan kemarin sudah kita putuskan rapat di Istana, hari ini kita ‘kan sudah naik Pertamax ya pada 1 April. Tapi, saya ingin tekankan, seluruh dunia, kemarin paparan saya kepada Presiden, memang kita yang paling lambat menaikkan,” ujarnya.

Meskipun demikian, kata Luhut, Indonesia masih beruntung karena bisa mengelola ekonomi dengan lebih baik sehingga dampak konflik Rusia-Ukraina tidak terlalu besar.

Baca Juga: Maudy Ayunda Ditunjuk Menkominfo Jadi Jubir Presidensi G20 Indonesia

Namun, ia mengakui bahwa pilihan menaikkan harga Pertamax harus dilakukan lantaran asumsi harga minyak dunia dalam APBN sudah sangat jauh dengan harga minyak di lapangan.

“Karena kalau tidak (dinaikkan) harga asumsi crude oil 63 dolar AS di APBN, sekarang ini sudah 98 atau 100 dolar AS. Kalau ditahan terus, jebol nanti Pertamina. Jadi terpaksa kita harus lepas,” katanya.

Kondisi yang ada pun, lanjut Luhut, akan menyebabkan harga BBM harus dinaikkan, begitu pula dengan harga LPG 3 kg.

Baca Juga: SINOPSIS BUKU HARIAN SEORANG ISTRI Jumat 1 April 2022: Akhirnya Ketahuan, Bu Farah Sorak-sorai

Namun Luhut menegaskan, penyesuaian harga tersebut akan dilakukan secara bertahap. Demikianpun jatah subsidi untuk masyarakat kecil juga dipastikan tidak akan dihilangkan.

“Semua akan naik, nggak ada yang nggak akan naik itu. Jadi hanya bertahap kita lakukan. Ada yang disubsidi, masih tetap untuk yang rakyat kecil, seperti misalnya LPG 3 kg dari 2007 tidak naik harganya ‘kan tidak fair,” jelasnya.

Akan tetapi Luhut memastikan, pemerintah terus berupaya melakukan upaya untuk bisa menekan harga BBM di dalam negeri. Upaya efisiensi pun dilakukan termasuk dengan pemakaian mobil listrik.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming tvOne 1 April 2022, Nonton Harsiarnas 2022 dan Sidang Isbat Awal Ramadan

“Jadi nanti mobil listrik ini kita dorong karena itu juga menghemat penggunaan fuel (BBM) ke depan,” ujarnya.

Langkah efisiensi lainnya yang dilakukan yaitu dengan pengembangan lumbung pangan (food estate).

Menurut Luhut, dengan memiliki ketahanan pangan, Indonesia akan bisa menghindari gejolak kenaikan harga pangan yang terjadi di dunia.

Food estate yang kita buat, Presiden perintahkan kita dorong lagi semua upaya itu bisa menghindari kenaikan harga di dunia ini yang sekarang bergejolak,” pungkasnya.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah