Network
FLORES TERKINI - Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dalam waktu dekat ini akan mengalami kenaikan dan akan diumumkan oleh pemerintah.
Tentu saja dampak dari kenaikan BBM jenis Pertalite ini akan menjadi sorotan publik.
Untuk itu, presiden Jokowi menginstruksikan agar keputusan untuk menaikkan harga BBM jenis Pertalite ini mestinya diambil secara hati-hati.
Harga Pertalite diisukan akan naik dari harga semula Rp7.600 per liter menjadi Rp10.000 per liter atau mengalami kenaikkan Rp.2.400 dari harga sebelumnya.
Menanggapi kenaikan harga Pertalite itu, Presiden Joko Widodo meminta agar perhitungannya dapat dilakukan secara baik dan detail.
Dikutip dari laman setkab.go.id, Presiden Joko Widodo mengaku sudah memerintahkan jajarannya untuk menghitung secara detail sebelum mengambil keputusan menaikkan harga Pertalite.
Baca Juga: Sinopsis Cinta Setelah Cinta Rabu 24 Agustus 2022: Sah! Niko Akhirnya Jadi Milik Ayu Seutuhnya
"Semuanya saya suruh hitung betul, hitung betul sebelum diputuskan,” tegas Presiden Joko Widodo.
Menurut Jokowi, kenaikan harga Pertalite akan memberikan pengaruh besar terhadap hajat hidup orang banyak.
Oleh karena itu, ia meminta jajarannya untuk berhati-hati terhadap dampak yang akan timbul dari kenaikan harga Pertalite.
Baca Juga: Nasib Randy Badjideh Ditentukan Besok, Polisi Perketat Pengamanan di PN Kupang
"Ini menyangkut hajat hidup orang banyak, jadi semuanya harus diputuskan secara hati-hati, dikalkulasi dampaknya, jangan sampai dampaknya menurunkan daya beli rakyat, menurunkan konsumsi rumah tangga,” tutur Presiden.
Selain daya beli dan konsumsi masyarakat, Jokowi juga mengingatkan jajarannya terhadap kenaikan inflasi dan penurunan pertumbuhan ekonomi nasional sebagai dampak yang akan timbul dari kenaikan harga Pertalite.
"Kemudian juga nanti yang harus dihitung juga menaikkan inflasi yang tinggi, kemudian bisa menurunkan pertumbuhan ekonomi," tegasnya kembali.***
