Baca Juga: Gubernur NTT Teken Pergub Tarif Baru Angkutan Umum Pasca Kenaikan BBM, Ada Sanksinya Bagi Pelanggar
Kejanggalan pertama adalah ketika tidak adanya konferensi pers setelah terjadinya peristiwa berdarah ini. Informasinya bahkan baru disampaikan setelah 3 hari didiamkan.
Kejanggalan berikutnya tentang perintah agar pemakaman Brigadir J tidak dilakukan secara kedinasan. Lebih dari itu,pihak keluarga juga dilarang untuk membuka dan melihat jenazah Brigadir J.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo lantas mengungkapkan bagaimana Ferdy Sambo menemui dirinya setelah kasus penembakan terjadi.
Baca Juga: Pangeran Charles Jadi Raja Inggris, Ini Gelar Baru Bagi William dan Kate Middleton
Kapolri sempat meminta Ferdy Sambo untuk menceritakan secara jujur apa yang terjadi di Duren Tiga yang menyebabkan kematian Brigadir J.
Saat itu, menurut Kapolri, Ferdy Sambo justru menangis dan menegaskan jika apa yang dia sampaikan (skenario versinya) kepada Kapolri adalah benar adanya.
Seiring jalannya proses penyidikan, Bharada E lalu membuat pengakuan-pengakuan yang justru menyebut Ferdy Sambo terlibat dalam peristiwa penembakan tersebut.
Baca Juga: Sinopsis Cinta Setelah Cinta Jumat 9 September 2022: Mampus, Kali Ini Tiada Maaf Bagi Niko
Kapolri juga membeberkan adanya ancaman dan intimidasi terhadap para penyidik. Ferdy Sambo bahkan mengancam siapapun penyidik yang mengusut kasus Brigadir J akan berhadapan dengan dirinya.