Fakta Menarik di Balik Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro Karya Raden Saleh, Ada yang Beda

- 6 Februari 2023, 07:25 WIB
Lukisan Pangeran Diponegoro.
Lukisan Pangeran Diponegoro. /Kemdikbud

FLORES TERKINI – Lukisan penangkapan pangeran Diponegoro karya Raden Saleh sudah sangat populer di Indonesia, bahkan berbagai negara lainnya.

Namun tidak sedikit yang belum mengetahui fakta menarik di balik lukisan penangkapan pangeran Diponegoro ini.

Mengenal Raden Saleh

Raden Saleh Syarif Bustaman atau yang lebih dikenal dengan Raden Saleh lahir di Terbaya, Semarang, Jawa Tengah.

Raden Saleh lahir dari pasangan Mas Ajeng Zarip Husen dan Sayid Husein bin Alwi bin Awal. Beberapa sumber menyatakan tahun 1807, 1811, dan 1814 sebagai tahun kelahirannya.

Raden Saleh telah menunjukkan bakat menggambarnya sejak kecil. Bahkan ketika masih berusia 12 tahun atau 15 tahun, bakat melukis Raden Saleh berhasil mencuri perhatian A.A.J. Payen, seorang pelukis asal Belgia. Untuk kemudian menjadi guru melukisnya.

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Hari Ini Senin 6 Februari 2023: Rahasia dan Cinta Kembali Tayang, Ada Indonesian Idol

Pada tahun 1829, Raden Saleh melanjutkan pendidikannya ke Belanda. Kesempatan ini dapat  terwujud berkat rekomendasi dari A.A.J. Payen serta dukungan dari Reinwardt dan Van der Capellen.

Berbagai keperluan Raden Saleh pun ditunjang oleh pemerintah Belanda. Bagaimanapun juga berarti Raden Saleh banyak dibantu oleh pemerintah Belanda.

Di Belanda, Raden Saleh belajar melukis potret di bawah bimbingan Cornelis Kruseman, seorang pelukis istana yang sering menerima pesanan pemerintah Belanda dan keluarga kerajaan.

Baca Juga: Messi Bakal Ikut Piala Dunia 2026, Berpeluang Cetak Rekor Tak Terkalahkan Tapi Ini Tantangannya

Selain potret, Raden Saleh juga belajar melukis pemandangan kepada ahlinya, yaitu Andries Schelfhout.

Oleh karena bakat dan juga pendidikannya, Raden Saleh mampu menjadi pelukis yang luar biasa.

Ia melahirkan berbagai karya lukis yang sangat indah dan penuh makna. Bahkan mendapat julukan sebagai pionir pelukis modern di Indonesia.

Baca Juga: Jadwal Acara NET TV Hari Ini Senin 6 Februari 2023: Cek Jam Tayang Rangkaian Drama Korea

Latar Belakang Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro

Pada tahun 1825-1830, di tanah Jawa sempat terjadi sebuah perang besar yaitu perang Diponegoro. Perang ini dilatarbelakangi oleh kebencian rakyat Jawa terhadap Belanda atas penindasan yang terjadi wilayahnya.

Sesuai dengan namanya, perang ini dipimpin oleh Pangeran Diponegoro yang merupakan pangeran dari Kesultanan Yogyakarta.

Perang Diponegoro ini berlangsung sangat sengit. Awalnya Pangeran Diponegoro meraih keberhasilan dalam perang ini, karena dukungan dari rakyat yang menentang Belanda.

Baca Juga: MENGEJUTKAN! Real Madrid Dipermalukan Mallorca dengan Skor Tipis, Barcelona Makin Kokoh di Puncak Klasemen

Namun perlahan Belanda berhasil membalik keadaan dengan menggunakan sistem benteng yang membatasi gerakan pasukan Diponegoro.

Hingga pada tahun 1830, peristiwa penangkapan Pangeran Diponegoro oleh Belanda menandai berakhirnya perang yang terjadi.

Saat itu pangeran Diponegoro diundang ke Magelang untuk membicarakan kemungkinan gencatan senjata, namun kenyataannya dia beserta pengikutnya justru ditangkap dan diasingkan.

Nicolaas Pieneman kemudian ditugaskan untuk mendokumentasikan peristiwa tersebut oleh pemerintah Belanda. Ia melukisnya dan memberikan judul Penyerahan Pangeran Diponegoro kepada Jenderal De Kock atau dalam bahasa Belanda: De onderwerping van Diepo Negoro aan luitenant-generaal baron De Kock.

Baca Juga: Jadwal Acara ANTV Hari Ini Senin 6 Februari 2023: Cek Jam Tayang Radha Krishna, Chakde, Anupamaa, Nakusha

Lukisan Nicolaas Pieneman tersebut kemudian sampai kepada Raden Saleh yang saat itu berada di Eropa.

Raden Saleh merespons lukisan tersebut dengan membuat lukisan serupa, tapi memiliki perbedaan dari segi sudut pandangnya.

Fakta Menarik Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro

Berdasarkan pada profil Raden Saleh dan latar belakang dari lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro sendiri, dapat dikatakan bahwa lukisan ini merupakan suatu bentuk perlawanan Raden Saleh sebagai anak bangsa melalui karya.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Senin 6 Februari 2023: Mengejutkan, Ratapan Aldebaran Sia-sia, Ternyata Andin…

Hal ini dapat terlihat dari beberapa perlawanan sudut pandang yang Raden Saleh berikan terhadap lukisan Nicolaas Pieneman. Mulai dari judul yang diberikan terhadap lukisan hingga pada pemilihan objek yang ditampilkan.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Nicolaas Pieneman memberikan judul lukisannya Penyerahan Pangeran Diponegoro kepada Jenderal De Kock. Bandingkan dengan judul yang dipilih Raden Saleh yaitu Penangkapan Pangeran Diponegoro.

Bagaimanapun juga menyerah dan penangkapan adalah dua kata yang mempunyai makna yang jauh berbeda. Menyerah berarti mengaku kalah, lemah, dan tidak berdaya.

Baca Juga: Jadwal Acara GTV Hari Ini Senin 6 Februari 2023: Saksikan Film Raging Phoenix dan She Was Pretty

Hal itu tergambar di lukisan Pieneman yang mana wajah Diponegoro terlihat kosong, tidak bergairah, dan gestur tubuhnya pun tidak menunjukkan kepedulian atas apa yang terjadi. Beberapa prajuritnya bahkan terlihat telah meletakkan senjatanya.

Di sisi lain judul penangkapan yang diusung oleh Raden Saleh bisa berarti telah terjadi penyergapan, kecurangan dan juga perlawanan. Terlihat dari raut wajah Diponegoro dalam lukisannya dengan dagu terangkat, gestur tubuh menantang, serta tangan kiri yang terkepal.

Perbedaan selanjutnya terdapat pada penggambaran bendera Belanda. Raden Saleh tidak menampilkan bendera Belanda seperti lukisan yang dibuat Pieneman.

Baca Juga: Trailer Takdir Cinta yang Kupilih Senin 6 Februari 2023: Gawat! Misteri Kematian Ayah Novia Terungkap

Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro ini menyiratkan pembelaan Raden Saleh, bahwa Pangeran Diponegoro tidaklah seperti apa yang dilukis oleh Pieman.

Bagaimanapun juga lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro karya Raden Saleh ini dinilai sangat penting karena dapat memberikan perspektif yang lebih baik mengenai kejadian paling bersejarah dalam bangsa Indonesia, sekaligus membalikkan gambaran yang coba dibangun bangsa penjajah melalui lukisan Nicolaas Pieneman.***

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x