Network
WARNAMEDIABALI - Indonesia Corruption Watch (ICW) memberikan penghargaan yang tinggi atas kinerja Polri yang berhasil merangket Djoko Soegiarto Tjandra atau Tjan Kok Hui, seorang buronan kasus pengalihan hak tagih Bank Bali, pada Kamis 30 Juli 2020 malam di Kuala Lumpur Malaysia.
Djoko Soegiarto Tjandra atau Tjan Kok Hui, lahir di Sanggau pada 27 Agustus 1950, tinggal di Jl. Simprug Golf I No. 89 Kelurahan Grogol Selatan, Jakarta Selatan, menjadi buronan sejak 11 tahun yang lalu.
Namun, tugas dari korps Bhayangkara belum lagi usai. Ada pekerjaan rumah yang sudah menanti dan harus segera dikerjakan.
Baca Juga: Ayu Ting Ting Bingung dan Tidak Tahu Harus Kemana Untuk Membagikan Daging Hewan Kurban
Peneliti dari ICW Kurnia Ramadhana, sebagaimana dikutip dari RRI.co.id Jum'at (31/7/2020), mengatakan bahwa Polri harus mengembangkan kemungkinan adanya petinggi dari korps bhayangkara yang lain yang ikut terlibat dalam membantu pelarian Djoko Soegiarto Tjandra.
Baca Juga: Para Artis Dalam Idul Adha 1441 Hijriah, Hewan Besar Jadi Sasaran
Diketahui, sudah ada 3 orang Perwira Tinggi (Pati) Polri yang terlibat dalam kasus pemalsuan surat jalan untuk Djoko Soegiarto Tjandra. Salah satunya yaitu Brigjen. Pol. Prasetyo Utomo yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca Juga: Di Jakarta Timur Hewan Korban ldul Adha 1441 Hijriah mencapai 32.403 ekor
"Sesegera mungkin Polri bisa menetapkan Djoko Tjandra sebagai tersangka atas dugaan menggunakan surat jalan palsu untuk kepentingan tertentu, sebagaimana tertuang dalam Pasal 263 ayat (2) KUHP. Polri juga harus segera berkoordinasi dengan KPK untuk mengusut tuntas dugaan tindak pidana suap yang dilakukan oleh Djoko Tjandra atau pun advokatnya terhadap pihak-pihak yang membantu pelariannya." kata Kurnia.
Baca Juga: Mencari Pembebasan di Jaman Kali
