Network
FLORES TERKINI - Sebuah pandangan yang cukup menyita perhatian publik penggemar sepak bola se-NTT yakni ulah suporter atau penonton yang menyaksikan laga seru Perseftim vs Persematim, sore tadi Rabu 14 September 2022.
Ribuan suporter dari Perseftim memadati Stadion Gelora 99 guna mendukung tim kesayangannya agar bisa lolos ke babak 16 besar dalam kompetisi El Tari Memorial Cup (ETMC) XXXI Tahun 2022 di Kabupaten Lembata.
Hadir dengan warna merah kebanggaan laskar muda Flores Timur, para suporter pun menghentakkan tribun utama Stadion Gelora 99 dengan nyanyian dan yel-yel yang membakar semangat para pemain Perseftim.
Baca Juga: Ikatan Cinta 14 September 2022: Sal Mengamuk, Nasib Siena Bagai Telur di Ujung Tanduk
Namun sayangnya, pandangan awak media pun tertuju pada areal batas lapangan yang dibuatkan dengan pagar pembatas.
Semestinya pada areal dalam pagar pembatas itu tidak dapat ditempati oleh para penonton ataupun supporter namun tampak di bagian barat banyak penonton pun tampak masuk dan duduk tanpa beban menyaksikan jalannya pertandingan antara Persematim vs Perseftim.
Diketahui bahwa area tersebut hanya bisa ditempati oleh panitia, pemain dan official tim, pihak keamanan dan juga para wartawan serta petugas bola yang telah dipercayakan oleh panitia.
Baca Juga: Hasil Pertandingan Grup F ETMC XXXI: Gagal Pinalti, Persena Nagekeo Ditahan Imbang Oleh Cristal FC
Sementara itu, pihak panitia pun sepertinya membiarkan para penonton dengan bebas menggunakan areal terlarang tersebut.
Hal ini tentunya menimbulkan polemik di kalangan netizen penggemar sepak bola.
Seperti yang dilihat di beberapa grup Facebook, baik di grup Perseftim Flores Timur banyak yang mengutuk keras perlakuan penonton yang tidak terpuji itu.
Baca Juga: Comeback Sempurna Antar Perseftim Menuju ke Babak 16 Besar ETMC XXXI 2022
Ada pula netizen berharap agar adanya tindakan tegas yang mestinya diambil oleh panitia kepada para suporter atau penonton yang 'kepala batu' masuk dan duduk di areal terlarang itu.
Menurut mereka, tindakan tegas itu mestinya diambil agar kedepannya tidak terjadi lagi hal-hal yang melanggar ketentuan yang sudah ditetapkan dalam kompetisi terakbar di Nusa Tenggara Timur ini.***
