Suporter yang masuk ke lapangan berusaha memasuki ruang ganti untuk mengejar pemain.
Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta menyatakan bahwa penembakan gas air mata ke tribun penonton sudah sesuai prosedur.
Baca Juga: Kompetisi BRI Liga 1 2022-2023 Dihentikan Selama Sepekan, Buntut Ricuh Usai Laga Arema vs Persebaya
Ia menyebutkan bahwa pihak kepolisian berupaya untuk menghalau oknum suporter yang memasuki lapangan dan sebagian mengejar pemain yang berlari ke ruang ganti.
"Para supoter berlarian ke salah satu titik di Pintu 12 Stadion Kanjuruhan. Saat terjadi penumpukan itulah, banyak yang mengalami sesak napas," kata Nico dalam konferensi pers di Mapolres Malang dikutip dari ANTARA.
Menurutnya, dari sekitar 42.288 suporter, tidak semuanya turun ke lapangan. Nico memperkirakan, jumlah suporter yang masuk lapangan sebanyak 3.000 orang.
Kapolda menyayangkan suporter yang merangsek ke dalam lapangan hingga petugas terpaksa menembakkan gas air mata hingga memicu kerusuhan.
Dalam kerusuhan suporter di Malang itu, sebanyak 127 orang tewas dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.
"Seandainya suporter mematuhi aturan, peristiwa ini tidak akan terjadi. Semoga tidak terjadi lagi peristiwa semacam ini," kata Nico.***