Network
“Kanada akhirnya bisa berkumpul segini banyak pemain NBA mereka meskipun tanpa Jamal Murray. Sebelumnya, tidak pernah Kanada punya materi pemain sebaik ini," imbuhnya.
Kapten klub Tangerang Hawks Rizky Effendy justru tak berfokus kepada nama besar. Sebagai pebasket profesional, ia lebih tertarik menyaksikan penampilan seluruh tim sejak dari masuk ke lapangan hingga meninggalkan arena.
"Saya bisa menonton pertandingan pemain-pemain top dengan buka Youtube, tapi saya tak bisa melihat bagaimana sih mereka menyiapkan diri sebelum pertandingan, seperti pemanasannya, drill atau ritual apa yang mereka lakukan,” katanya.
“FIBA World Cup ini kesempatan yang langka dan baik sekali untuk saya menambah wawasan dan ilmu dari tim-tim dunia yang nanti berlaga. Saya akan nonton dan pasti akan duduk di tribun jauh sebelum waktu tip-off," ungkap Rizky menambahkan.
Yesaya Saudale, point guard Pelita Jaya Bakrie, menegaskan hal serupa. Di matanya, pertandingan di FIBA World Cup nanti akan tetap seru. “Misalnya di Kanada Jamal Murray tidak datang, tapi rekan-rekannya yang lain nggak kalah jago juga. Banyak pelajaran yang bisa saya ambil. Basket kan olahraga tim, bukan individual. Jadi, Piala Dunia nanti pasti akan tetap menarik untuk ditonton," kata Yesaya.
Ia mengetahui Porzingis tetap datang meskipun cedera. Menurut dia, ini menjadi pembelajaran besar baginya sebagai pebasket profesional. "Kita banyak tahu pemain bintang kalau sudah cedera tidak mau datang. Kita bisa contoh sikap Porzingis yang mau dukung timnasnya sendiri meskipun tengah cedera," tegas Yesaya.
Tim Kanada punya tujuh pemain NBA, di antaranya Shai Gilgeous-Alexander (Oklahoma City THunder), RJ Barret (New York Knicks), dan Dillon Brooks (Houston Rockets). Prancis punya Nicolas Batum (Los Angeles Clippers) dan Rudy Gobert (Minnesota Timberwolves).
Baca Juga: Duel Pantai Gading vs Spanyol di FIBA World Cup 2023, Bazoumana Koné: Kami Sangat Bersemangat!
