Mengenal Situs Kampung Adat Tutubhada di NTT: Punya Tongkat Pusaka yang Bisa Memanggil dan Menghalau Hujan

30 Januari 2022, 20:41 WIB
Mengenal Situs Kampung Adat Tutubhada di Nagekeo, NTT. /Flores Terkini/Desa Wisata Nusantara

FLORES TERKINI - Kampung Tutubhada adalah sebuah kampung adat yang berada di Desa Rendhu Tutubhada, Kecamatan Aesesa Selatan, Kabupaten Nagekeo, NTT.

Letak kampung adat Tutubhada ini yakni berada di sebelah barat daya dari pusat pemerintahan Kabupaten Nagekeo yakni Kota Mbay.

Jarak yang bisa ditempuh dari ibu kota kabupaten sekitar 12,5 kilo meter yang memakan waktu tempuh perjalanan selama 20 menit dengan kendaraan roda dua atau roda empat.

Baca Juga: Terkait Pernyataannya, Pasukan Merah Dayak Merespon dan Meminta Edy Mulyadi ke Kalimantan untuk Dihukum Adat

Luas areal kampung adat Tutubhada ini sebesar 500 x 20 meter persegi dengan penataan kampung berbentuk persegi panjang.

Bangunan rumahnya berdiri berjejer di pinggir dan menghadap ke tengah. Kampung ini membentang luas dari selatan sampai utara yang mana ada sebuah rumah adat yang bagi masyarakat setempat dinamakan Jivao.

Adapun sebuah pelataran yang mana terdapat tiga buah makam leluhur utama yakni Jogo Sela, Amerae dan Ngara Buu.

Baca Juga: Mengenal Kampung Adat Lewolo di Kecamatan Solor Selatan Kabupaten Flores Timur, Ada Ritual Brauk

Struktur bangunan rumah di kampung adat Tutubhada ini yakni terbuat dari kayu dan bambu dengan beratapkan alang-alang.

Di dalam bangunan tersebut tersimpan beberapa benda pusaka yang diyakini masyarakat setempat memiliki kekuatan dan daya magis yang mumpuni.

Beberapa benda pusaka yang masih tersimpan rapi seperti meriam, senapan, peti pakaian, keris, emas, lalukia dan tombak.

Baca Juga: Cara Membuat Website Murah Secara Mandiri Bagi Pelaku UMKM, Cuma Butuh Modal Rp5 Ribu

Ada satu benda pusaka yang sangat menarik perhatian kita yakni Kamukeo. Benda ini diyakini bisa memanggil dan menghalau hujan.

Adapun atraksi unik di kampung adat Tutubhada yang sampai sekarang tetap dilaksanakan yakni Tinju Adat atau biasa disebut Etu.

Tinju adat ini menjadi salah satu atraksi wisata tersendiri bagi wisatawan yang mana hanya dilaksanakan sekali dalam satu tahun yakni pada bulan Juli.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Karier 31 Januari 2022 Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces: Jangan Bertindak Gegabah

Selain itu juga, kampung adat Tutubhada menawarkan pesona alam yang memanjakan mata para wisatawan domestik maupun mancanegara.

Sebab di sana pesona seribu bukit yang dapat anda lihat dari puncak rest area tanjung Tutubhada.

Perlu juga diketahui bahwa nama kampung adat Tutubhada ini berasal dari dua suku kata yakni Tutu dan Bhada.

Baca Juga: 2 Pebasket Terpapar Covid-19, Laga IBL Pelita Jaya vs Satya Wacana Hari Ini Ditunda

Tutu yang bermakna dada atau tembolok dan Dhada yang berarti kerbau.

Penamaan kampung adat Tutubhada ini lahir dari kisah percintaan antara seorang pria tempatan dan seorang gadis yang berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan.

Kedua orang ini memelihara kerbau dan salah satu kerbau itu sangat besar dan dadanya menyentuh tanah sehingga kampung itu akhirnya diberikan nama Tutubhada.***

Editor: Ancis Ama

Sumber: Desa Wisata Nusantara

Tags

Terkini

Terpopuler