Jingtiu atau Jingi Tiu sebagai Agama Asli dari Kampung Namata, Kabupaten Sabu Raijua, Pulau Sabu, NTT

- 24 September 2021, 14:46 WIB
Suku Sabu mempunyai aliran Kepercayan yang di kenal dengan Jingtiu atau Jingi Tiu.
Suku Sabu mempunyai aliran Kepercayan yang di kenal dengan Jingtiu atau Jingi Tiu. /Flores Terkini/Ida Koten

Hubungan dan kesatuan antara alam dengan Suku Sabu diterapkan dalam berbagai upacara adat tradisional seperti perlunya mengadakan upacara adat dan sesajen terhadap Rai Balla setelah menggarap usaha tani guna memulihkan tanah yang luka serta agar Rai Balla tidak murka..

Upacara adat tersebut juga berfungsi sebagai pemelihara keseimbangan antara Suku Sabu sebagai manusia, alam, serta dengan kekuatan gaib dari ketiga makhluk halus tersebut yang mereka percayai.

Baca Juga: Pesona Wato Tena di Nelerereng, Kecamatan Ile Boleng, Adonara Timur yang Bikin Mata Lupa Berkedip

Salah satu keseimbangan yang lain adalah keseimbangan peran gender antara laki-laki dan perempuan dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya masing-masing dalam suatu rumah tangga.

Keseimbangan lainnya adalah mendatangkan Meringgi dan Menggeru serta dijauhi dari Pana. Meringgi yang artinya dingin memiliki maksud keadaan damai dan sentosa.

Menggeru yang artinya hijau atau subur memiliki maksud kesuburan pada hasil pertanian dan peternakan. Pana yang artinya panas memiliki maksud malapetaka atau bencana yang datang.

Baca Juga: Potret Danau Labuan Cermin di Kalimantan Timur, Rekomendasi Wisata Akhir Pekan

Dewan Mone Ama merupakan dewan adat Suku Sabu yang memimpin jalannya sebagian besar upacara adat serta menetapkan Uku atau peraturan adat yang berlaku di Suku Sabu. Berikut adalah anggota dari Dewan Mone Ama:

  1. Deo Rai merupakan kepala adat dan memegang peranan tertinggi di Mone Ama. Deo Rai bertanggung jawab untuk memimpin seluruh upacara adat. Selain itu Deo Rai secara gaib juga bertanggung jawab dalam kegiatan pada musim hujan.
  2. Mau Kia merupakan panglima perang yang bertanggung jawab mengenai kegiatan perang dalam adat Suku Sabu.
  3. Pulodo Wadu merupakan pemelihara adat yang bertanggung jawab dalam menjaga Uku atau peraturan adat Suku Sabu. Selain itu, Pulodo Wadu secara gaib juga bertanggung jawab dalam kegiatan pada musim kemarau serta memelihara kesuburan tanah pertanian.

 Baca Juga: Sajian Nasi Bakar Khas Atakore Lembata, Aromanya Bikin Selera Makan Meningkat

  1. Do Heleo merupakan pengawas kampung yang bertanggung jawab dalam mengawasi segala sesuatu di kampung Suku Sabu.
  2. Rue merupakan tokoh yang bertanggung jawab untuk menyucikan atau membersihkan kembali setelah terjadinya penyimpangan dalam kehidupan Suku Sabu.

Adapun bentuk bangunan rumah ibadah berbentuk persegi panjang dengan bagian samping melebar yang berbentuk setengah lingkaran membentuk elips.

Halaman:

Editor: Eto Kwuta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x