Pantangan dan puas yang dilakukan oleh para gadis remaja ini berasal dari suku Krowin, Melur Koten, Melur Maran, dan suku Huler.
Markus Krowin yang adalah kepala suku Krowin saat ditemui awak media, Jumat 22 April 2022, mengatakan bahwa tahun 2022 ini ada sebanyak 19 anak gadis remaja yang menyatakan sikap untuk berpantang dan berpuasa.
Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming tvOne 22 April 2022, Saksikan Coffee Break dan Perempuan Bicara
"Tahun ini ada sebanyak 19 anak gadis remaja di kampung Lewahe (salah satu lewo di Sulengwaseng-red) dari keempat suku besar ini yang menyatakan sikap untuk berpuasa dan berpantang," ujar Markus Krowin saat dikonfirmasi oleh awak media.
Perlu dijelaskan bahwa masa pantangan dan puasa ini dimulai sejak turun hujan pertama kali di bumi dan akan berakhir pada rangkaian upacara adat reka uwa.
Acara kemudian dilanjutkan dengan upacara Bua Wai Lolon, di mana setiap gadis remaja yang berusia dari 14 tahun hingga 21 tahun yang berpuasa tadi pergi memetik wata holot (jagung solot) dan dibawa ke rumah adat guna diterima oleh Ema Lango Belen.
Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming SCTV 22 April 2022, Ada Dewi Rindu dan Buku Harian Seorang Istri
Benedikta Bine Sogen, Ema Lango Belen, mengatakan bahwa di saat para gadis remaja ini membawa hasil bumi ke rumah adat dan akan ditumbuk dan diberi makan buat mereka.
Adapun makna tersirat dari pelaksanaan Upacara Adat Lepa Bura ini yakni para gadis perawan harus tetap menjaga kesucian dirinya agar tidak mengganggu hasil bumi di musim panen baru.