FLORES TERKINI – Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Ritaebang, Solor Barat, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), seketika membuat panggung hiburan dan para penontonnya heboh pada Rabu 22 Juni 2022 malam.
Kehebohan terjadi usai tanpa diduga OMK dimaksud menampilkan eksistensi mereka dengan bakat-bakat yang tersembunyi selama ini, lewat pagelaran panggung hiburan, Rabu 22 Juni 2022 malam WITA.
Sejumlah penonton yang hadir pun terpana dengan aksi-aksi anak muda Katolik, dalam berbagai atraksi seni yang ditampilkan.
Baca Juga: Kasus di Sikka: Anak di Bawah Umur Diduga Diperkosa Seorang Tukang Ojek di Kebun Kelapa
Ketua OMK, Oktovianus Kewohon, dalam sambutan pembukanya mengatakan bahwa peran orang muda memang sungguh sangat penting dalam setiap sendi kehidupan.
Ia juga mencontohkan bagaimana para pemuda Indonesia yang mampu menyatukan perbedaan dengan mengikrarkan bahwa hanya satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa yakni Indonesia.
"Peran pemuda sungguh sangat penting dalam setiap sendi kehidupan, dan malam ini di atas panggung ini, kami Orang Muda Katolik di Paroki Ritaebang mau menunjukkan kepada publik bahwa kami ada dan siap untuk melayani sesama," ujar Vian Kewohon.
Vian juga tak lupa mengucapkan limpah terima kasih kepada seluruh umat di Paroki Ritaebang, yang sudah dengan caranya mampu membantu baik secara materil maupun moril untuk kegiatan pekan OMK yang dijalankan selama tiga hari ini.
"Terima kasih kepada semua umat di paroki ini dan terkhusus untuk Kepala Sekolah SD Inpres Ritaebang yang sudah memberikan kami tempat guna melaksanakan malam pentas seni ini, sekali lagi terima kasih banyak," lanjutnya.
Hadir juga pada kesempatan itu, Camat Solor Barat, Petrus K. Kewuan, S.sos, dan segenap unsur pimpinan Dewan Pastoral Paroki Ritaebang bersama pastor parokinya.
Baca Juga: Mengenal Aplikasi Absensi Online Berbasis Android dan IOS serta Manfaat Penggunaannya
Sebelum membuka kegiatan tersebut, lagi-lagi Piter Kewuan dalam pengantarnya menggaungkan spirit dan motivasi untuk kaum muda yang ada di wilayah Kecamatan Solor Barat umumnya dan Paroki Ritaebang khususnya.
"Even ini sangat penting untuk membina kreativitas bakat dan kemampuan namun mestinya harus ada perubahan sikap untuk kaum muda usai dari kegiatan ini," ujar Piter Kewuan.
Ia menambahkan, zaman milenial adalah zaman yang berkaitan dengan kemudahan melalui IT.
"Barangsiapa yang tidak bisa gunakan teknologi dengan baik maka dia akan diinjak oleh teknologi itu sendiri," tegasnya.
Perlu diketahui juga bahwa pentas seni oleh OMK Paroki Ritaebang turut diisi dengan Locustik Band dari Desa Lewotanah Ole, sesuatu yang jarang ditampilkan di hadapan publik.
Ada juga beberapa hiburan yang bernuansa kebudayaan yang disajikan seperti tarian "Tane Hoe" (Menenun).
Tarian Tane Ohe dimaksud secara khusus diperagakan oleh OMK dari Stasi St. Andreas Lewolein, sementara OMK Stasi Kalelu menampilkan tarian "Wede" sebagai simbol persatuan.***