Romo Sypri Sande: Doktor Spiritualitas dan Guru Bahasa Latin di SESADO Tutup Usia, Begini Kata Para Alumni

15 Mei 2023, 16:28 WIB
RD. Syprianus Sander, Pr, Doktor Spiritualitas dan Guru Bahasa Latin yang tutup usia pada Senin, 15 Mei 2023. /Dok. Pribadi

FLORES TERKINI – Kepergian Romo Syprianus Sande, Pr telah menjadi berita duka bagi seluruh alumni Seminari Hokeng. Doktor Spiritualitas dan Guru Bahasa Latin itu tutup usia pukul 01.30 WITA di Rumah Sakit Kewapante pada Senin, 15 Mei 2023.

Berikut ini beberapa komentar dari alumni Seminari San Dominggo (SESADO) Hokeng yang pernah mengecap buah-buah refleksi dan didikan dari Romo Sypri Sande.

Gregorius Duli Langobelen, Pengajar di UNIKA Atma Jaya Jakarta

Baca Juga: IN MEMORIAM! Pastor Sypri Sande: Sosok Imam Sederhana dan Pekerja

Sebagai seorang akedemisi Katolik RD. Sipri Sande adalah doktor spiritual yang amat cakap dalam memberi pengajaran  iman, terutama ketika beliau menjabarkan kajian-kajian eksegetisnya.

Beliau juga adalah mantan praeses sekaligus guru Bahasa Latin kami – waktu di Seminari San Dominggo – yang amat setia mengembangkan diktat-diktat pengajaran Latin yang saya kira masih dipakai sampai saat ini dan belum tentu dikembangkan secara serius oleh pengajar Latin selanjutnya.

Sebagai seorang pastor, beliau adalah pendoa ulung, imam Tuhan yang kudus, bukan hanya karena kesetiaannya menopangkan lutut di depan salib dan merentangkan lengan di altar Ekaristi demi seluruh umat, tetapi lebih dari itu karena praktik hidupnya sebagai gembala yang berbau domba; tokoh spiritual keuskupan Larantuka yang rutin turun ke kebun, mencangkul tanah bersama para karyawan, sabar mendampingi para calon imam, tegar menghadapi keras kepalanya para frater, serta peduli pada kelemahan para pastor lain. Beliau begitu setia mendengarkan persoalan dari siapapun sebagaimana seorang bapak yang baik hati.

Baca Juga: Gabungan Alumni Seminari Hokeng Bersilaturahmi ke Belogili, Ini Kegiatan yang Dilakukan

Ronan Limahekin, Tinggal di Jakarta

Romo Sypri selalu ingatkan kita waktu jadi guru bahasa Latin: “Kalian harus tahu dan tentukan dulu casus, genus, dan numerus supaya bisa mengerti sebuah kalimat latin. Dengan begitu, kita dilatih untuk berpikir runtut, terarah, kritis dan to the point.”

Selain itu, Romo Sypri merupakan ‘bapa rohani dan pengakuan’ saya. Dalam pendampingan, beliau selalu melihat dan mempertimbangkan value basic dalam sebuah perkataan dan tindakan seminaris (saya). Pendekatan dalam pendampingan dan kepemimpinan selalu dengan perbuatannya. Beliau melakukan apa yang dikatakan dan mengatakan apa yang telah dibuatnya.

Pemimpin yang sangat rendah hati, Praeses SESADO waktu itu yang sangat setia dalam doa, semangat dalam karya dan melayani dengan teladan hidupnya. Selamat jalan Romo. Terima kasih banyak.

Baca Juga: Kisah Martinho Gusmao Ketika di SMA di Seminari Hokeng, Begini Kesaksian Teman Kelasnya

Frano Kleden, Tinggal di Maumere

SESADO berduka. Salah satu mantan praeses-nya, Romo Sypri Sande, Pr dipanggil Tuhan. Di rumah SESADO, Romo Sypri adalah kepala rumah yang baik, sabar, lagi bijaksana. Spirit kebapaan yang tinggi membuat dirinya mampu dekat dengan siapa saja.

Di dalam kelas, Romo Sypri adalah pendidik sekaligus pedagog yang penuh dedikasi. Pada zamannya, bersama teman kelasnya, almarhum Romo Djou Niron, Pr, mereka pernah membangun kokoh fondasi pengetahuan bahasa Latin di SESADO.

Baca Juga: Padre Martinho Gusmao, Lulusan Seminari Hokeng yang Memilih Bertarung Jadi Presiden Timor Leste

Di luar kelas, Romo Sypri adalah pekerja yang ulet. Setiap sore, ia selalu mengoptimalkan waktu dan tenaganya di kebun seminari. Beberapa petak lahan yang ada diolahnya jadi kebun sayur dan buah-buahan segar. Hasil keringatnya seperti ubi, pisang, lombok, tomat, dan beberapa pangan lokal lain didistribusikan ke seminari untuk seluruh anggota komunitas.

Terima kasih banyak untuk segala kebaikan yang telah kami terima darimu, Tuan. Di bumi dan di surga, engkau tetap bapa kami. Doakan kami selalu!

Saro Mukin, Mahasiswa Hukum di Papua

Saya sangat kagum dengan kefasihan Romo Sypri Sande dalam berbicara Bahasa Italia pada saat ada kunjungan dari Duta Vatikan. Saya lupa namanya. Ada satu kesan menarik yang saya lihat bahwa pada saat itu Romo Sypri mengambil waktu sejenak di belakang. Padahal, kita tahu bahwa Romo Sypri telah menyelesaikan studinya di Roma. Tentu dan  pasti sangat mudah berbicara bahasa Italia. Tapi mengapa Romo harus mengambil waktu sejenak untuk berbicara? Ini yang selalu jadi bahan permunungan mendalam untuk saya.

Baca Juga: 2 Siswa SMAS Seminari San Dominggo Hokeng Flotim Lolos Kompetisi Sains Nasional 2021

Mengambil ‘waktu sejenak’ bisa dilihat dari pelbagai disipilin ilmu. Saya mendalami ilmu hukum dan ternyata waktu sejenak memberikan keadilan, kepastian, dan kemanfaatan ketika Undang-Undang diperhadapkan dengan perumitan sebuah kasus.

Waktu sejenak bisa memecahkan kasus untuk menghasilkan yang namanya adil dan benar. Terima kasih untuk waktu sejenak yang telah engkau berikan kepadaku Romo.

Romo Edy Saban, Pr (Ketua Komisi Kepemudaan)

Romo Sypri Sande Doktor Spiritualitas, sehingga dia selalu melalui segala sesuatu dengan hati: Allah yang rahim, Allah yang berbelas kasih, Allah yang baik sungguh-sungguh dia jalani itu. Dia jadi pemimpin dan selama hidupnya kami sebut sebagai Imam Baik, Gembala yang baik, imam yang rahim.

Baca Juga: Peringati Hari Pramuka ke-60, Seminari San Dominggo Hokeng Gelar Pembakaran Api Unggun

Selama hidup dia lebih banyak berkecimpung sebagai formator di Seminari Tinggi, baik sebagai Prases di Seminari Hokeng, pendamping, Romo Spiritualis TOR, dan ia mengajarkan begitu banyak calon imam agar menjadi imam, gembala yang baik.

Ia dekat dengan alam, ia orangnya pekerja kebun. Ia melihat karya-karya Tuhan di alam ciptaan. Ia tanam pohon, ia tanam sayur, kacang panjang ia lihat di mana Tuhan ada di situ. Ia banyak baca buku tetapi banyak refleksi di alam. Jika ada masalah, saat syering dengan Romo Sypri, ia selalu memberikan jalan keluar yang baik.

Romo Sypri orangnya sangat mengenal pribadi, seorang gembala yang kenal baik domba-dombanya. Latar belakang, pendidikan, dia sangat kenal baik. Selain itu, Romo Sypri orangnya rendah hati, pekerja dan sederhana. Seorang doktor yang sederhana.

Ia sakit leukimia. Orang yang tidak pernah mengeluh tentang sakit. Ia mengenal spiritualitas tentang Allah yang menderita, Allah yang hadir dan berbelas kasih. Meski ia sudah masuk rumah sakit, ia buat renungan dan kirim. Di situ ia sedang meneguhkan dirinya dan orang lain dalam diam. Imam yang menjalankan tiga pesan Injil: hidup miskin, taat, dan suci.

Baca Juga: Peringati Pesta Pelindung Seminari Hokeng, Rm. Sandro Lozor: Sesado Mendidik Calon Imam yang Cerdas dan Kudus

Romo Hendra Kleden, Pr

Selama beliau menjadi spiritualis dan pendamping di TOR Himo Tiong Lela, saya mengenal dan mengalami pancaran kesederhanaan imamat beliau melalui keheningan doa dan ketajaman peneguhan rohani yang selalu membantu kami untuk menemukan diri dan Tuhan yang memanggil. Itulah spiritualitas kerahiman ilahi yang dihidupi oleh beliau.

Kata dan perbuatan beliau selalu jalan bersamaan. Beliau sungguh mencintai imamat Kristus dan sungguh beliau hayati sampai akhir hidupnya. Kepribadian beliau ini menjadi kekaguman saya secara pribadi dan sangat membantu saya untuk mencintai Kristus dalam kesederhanaan pelayanan kepada setiap orang.***

Editor: Ade Riberu

Tags

Terkini

Terpopuler