“Ada dua hal yang saya temukan, pertama tentang OMK di sana yang aktif dalam setiap kali ada hari gereja, termasuk Paskah. Keterlibatan di bidang dekorasi, koor, kerja bakti, dll. Dan yang kedua, masalah OMK di sana yaitu minder kalau bergabung dengan orang yang berpendidikan, dan tentang pergaulan OMK sangat cepat terpengaruh,” katanya saat diwawancarai, Kamis 8 April 2021.
“Saya senang, bangga karena OMK mau terlibat dalam produksi podcast bersama, saya merasa terhormat dikunjungi oleh OMK dan saya sangat welcome serta mendukung kreatifitas OMK yang mau berkembang dalam komunikasi digital,” tambahnya.
Baca Juga: Kalahkan FC Porto Dua Gol Tanpa Balas, Ini yang Dikatakan Tuchel
Menurut Pater Yohan, kegiatan ini baru dimulai, dan akan ada beberapa content yang diproduksi bersama ke depan.
“Saya senang mereka terbuka, mau belajar, dan tanggap dengan perubahan model komunikasi. Tentu bertujuan untuk pewartaan,” jelasnya.
Saat ditanya mengenai tantangan dan pandangan umum mengenai media komunikasi digital bagi Serikat Sabda Allah, Pater Yohan mengungkapkan tidak semua SVD hidup di zaman digital.
Baca Juga: Gubernur NTT Viktor Laiskodat Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Selama 1 Bulan ke Depan
Sosok pastor yang juga adalah seniman yang pernah menjadi sutradara untuk beberapa teater yang ditulisnya sendiri, menilai masih banyak cara pandang yang tertutup dan belum menerima perubahan zaman.
Beliau berharap cara pandang masih tertutup dan belum menerima perubahan bagi kalangan tertentu di dalam SVD sudah saatnya diubah.