Baca Juga: Hasil Semifinal Seoratin Cup 2022: Perse Ende Kunci Satu Tiket ke Final Lewat Drama Adu Pinalti
“Siapa yang suruh siap di tenda? Tidak ada sejarah orang berkat nikah di rumah mempelai! (kata calon pengantin pria menirukan kata-kata sang pastor). Dalam sekejap, persiapan dekorasi dan lain sebagainya kami pindahkan ke kapela,” terangnya.
Kurang dari empat menit jam tiga sore, rombongan yang terdiri dari pengantin, umat, bapak/mama ani, kedua orang tua mempelai, dan seluruh keluarga terkait sudah berada di dalam kapela untuk melangsungkan upacara pemberkatan nikah.
“Pukul 15:00, kami siap mengikuti perayaan, namun hal tak terduga ini terjadi saat Romo memakai jubah dan stolanya ia bertanya. ‘Apakah pemberkatan nikah ini jadi atau tidak?’ Atas pertanyaan saya ini, saya minta orang dari mempelai perempuan yang jawab. Akhirnya kedua menantu saya jawab: ‘Iya, jadi Romo’,” katanya.
Lalu, sang pastor kembali bertanya soal alasan pemberkatan tersebut jadi digelar karena apa. “Kedua menantu saya jawab lagi: “Karena kami semua sudah siap Romo’. Lalu Romo lagi-lagi bertanya, apakah tidak ada masalah di dalam keluarga? Kedua menantu saya jawab lagi: ‘Tidak ada Romo’,” ujarnya.
Selanjutnya, terjadilah percakapan lebih lanjut antara Romo dan para hadirin, yang dibeberkan calon pengantin pria sebagai berikut.
Romo: Benar?
Kedua Menantu: Benar Romo!
Baca Juga: RENUNGAN KATOLIK Minggu 14 Agustus 2022: Makna Magnificat dalam Revolusi Rangkap 3