Selain itu, saat Hari Raya Nyepi berlangsung, umat Hindu tidak diizinkan untuk menyalakan api, bepergian atau berkegiatan apapun yang mengharuskan seseorang keluar rumah.
Puncak Hari Raya Nyepi dilaksanakan dengan hening. Tujuan dari keheningan itu adalah sebagai bentuk introspeksi atau menyucikan diri dengan melepas semua hal yang berhubungan dengan kehidupan duniawi selama sehari penuh.
Di saat yang sama, mereka yang mampu pun disarankan untuk berpuasa selama 24 jam, melakun pertapaaan, yoga, maupun samadi untuk merenungi dosa-dosa sekaligus menyiapkan diri menyambut tahun baru yang suci.
5. Ngembak Geni
Setelah hening dalam sehari, umat Hindu bakal melaksanakan tradisi Ngembak Geni, yang mengagungkan nilai Dharma Shanti.
Tak ubahnya Hari Raya Idul Fitri bagi umat Islam, tradisi Ngembak Geni menjadi waktunya bagi umat Hindu untuk lebih bersyukur, saling memaafkan dan membuka lembaran baru dengan hati yang lebih bersih dan suci.
Saat Ngembak Geni, umat Hindu akan saling mengunjungi keluarga dan tetangga untuk saling memaafkan.
Sementara itu, Dharma Shanti merupakan filsafat Tattwamasi yang memandang semua manusia di penjuru Bumi sebagai ciptaan Ida Sanghyang Widhi Wasa.
Tradisi Ngembak Geni juga menjadi penutup rangkaian Hari Raya Nyepi yang dilakukan seluruh umat Hindu, khususnya di Bali.***