BERITA DUKA! Uskup Tertua di Indonesia, Mgr. Anton Pain Ratu, SVD, Tutup Usia

- 6 Januari 2024, 10:33 WIB
Uskup Emeritus Keuskupan Atambua, Mgr. Antonius Pain Ratu, SVD (duduk) bersama para biarawan-biarawati Katolik.
Uskup Emeritus Keuskupan Atambua, Mgr. Antonius Pain Ratu, SVD (duduk) bersama para biarawan-biarawati Katolik. /WAG Perkumpulan Alumni IFTK - Maumere

FLORESTERKINI.com – Kabar duka kembali menyelimuti umat Katolik di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Uskup Emeritus Keuskupan Atambua, Mgr. Anton Pain Ratu, SVD dikabarkan meninggal dunia pada Sabtu, 6 Januari 2024, dalam usianya yang ke-95 di tahun ini.

Kabar berpulangnya Uskup tertua di Indonesia itu diketahui dari informasi yang dibagikan di WhatsApp Group (WAG) PERKUMPULAN ALUMNI IFTK – MAUMERE, Sabtu siang ini.

“Berita duka: telah meninggal dunia dengan tenang Bapak Uskup Emeritus Keuskupan Atambua, Mgr. Anton Pain Ratu, SVD, di RSUD Atambua pada Sabtu, 6 Januari 2024 pada jam 10.15 WITA,” demikian bunyi pesan duka tersebut.

Baca Juga: Renungan Katolik Pesta Penampakan Tuhan Minggu 7 Januari 2024: Epifani, Kami Telah Melihat Bintang!

Sekilas tentang Mgr. Anton Pain Ratu

Dilansir FLORESTERKINI.com dari beberapa sumber terpercaya, Uskup Emeritus Mgr. Anton Pain Ratu, SVD, lahir pada 2 Januari 1929 di sebuah kampung kecil yang terletak di sebelah selatan Pulau Adonara, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Semasa kecilnya, anak dari pasangan Kosmas Kopong Liat dan Maria Boli Beraya itu menjalani pendidikan dasar di SR Leworere, Tanah Boleng pada tahun 1939, dan pendidikan lanjutan di Vervolgd School, Larantuka, tahun 1940 hingga 1942.

Baca Juga: Otoritas Syahbandar Labuan Bajo Tutup Sementara Aktivitas Pelayaran, Apa Penyebabnya?

Ia kemudian masuk ke Seminari St. Yohanes Berkhmans, Todabelu-Mataloko, Ngada sejak 1942 hingga 1950 dan juga Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero sejak tahun 1950 hingga 1958.

Bertepatan dengan HUT Kemerdekaan RI, tepatnya pada 17 Agustus 1958 (sumber lainnya menuliskan pada 15 Januari 1958), ia ditahbiskan di Nita menjadi imam Serikat Sabda Allah (SVD) oleh oleh Uskup Larantuka, Mgr. Gabriel Manek, SVD, dengan moto tahbisan: “Sungguh Aku datang” – “Ecce, venio” (Ibr. 10:7). Ia lalu menjabat sebagai Uskup Atambua sejak 1984 hingga pengunduran dirinya diterima pada 2 Juni 2007.

Ia dinobatkan menjadi ‘Uskup Tertua di Indonesia’ ketika usianya mencapai 94 tahun, tepatnya pada 2 Januari 2023 tahun lalu. Di masa pensiunnya, Mgr. Anton Pain Ratu menghabiskan sisa hidupnya di Paroki Kiupukan, Bitauni, Keuskupan Atambua.

Meskipun sudah lanjut usia, kebiasaannya di waktu muda tak pernah ditinggalkannya. Ia masih aktif membaca, menulis, bahkan memimpin perayaan Ekaristi selaras tugasnya sebagai seorang imam.

Baca Juga: Terpandang dari Solor, Semburan Asap Tebal Aktif Kembali Bergulungan di Puncak Gunung Lewotobi

Semasa hidupnya, Mgr. Anton Pain Ratu sangat dikenal sebagai sosok yang sangat menentang kekerasan dan hukuman mati. Suara kenabiannya menggema ketika Fabianus Tibo, Marinus Riwu, dan Dominggus da Silva, terancam dihukum mati.

Selain itu, ia juga memberikan contoh tentang keberpihakan Gereja kepada kaum kecil dan tertindas dengan perjuangan tanpa kekerasan, termasuk pengungsian besar-besaran dari Timor Timur yang memasuki Timor Barat.

“RIP Bapak Uskup Emeritus Keuskupan Atambua, Mgr. Antonius Pain Ratu SVD,” tulis salah seorang penghuni WAG PERKUMPULAN ALUMNI IFTK – MAUMERE.***

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x