Ketika Sakral Bertemu Profan: Pesta Disko Silent di Katedral, Perpaduan Aneh atau Kolaborasi yang Inovatif?

- 18 Februari 2024, 15:12 WIB
Pemandangan depan Katedral Milan, Milan adalah kota terpadat kedua setelah Roma ibu kota Italia.
Pemandangan depan Katedral Milan, Milan adalah kota terpadat kedua setelah Roma ibu kota Italia. /freepik/lombardy

FLORESTERKINI.com - Baru-baru ini, Katedral Canterbury di Inggris menjadi sorotan setelah menjadi lokasi pesta disko silent. Acara ini menuai kontroversi, dengan beberapa pihak mendukung dan menentangnya.

Pendukung acara ini berargumen bahwa pesta disko silent merupakan cara kreatif untuk menarik minat generasi muda pada gereja dan sejarahnya.

Acara ini dapat membantu gereja mendapatkan penghasilan tambahan untuk pemeliharaan dan operasinya. Musik dan tarian dapat menjadi bentuk ekspresi spiritual dan komunitas.

Penentang acara ini berargumen bahwa pesta disko, meskipun silent, tidak pantas diadakan di tempat ibadah yang suci dan khusyuk.

Baca Juga: Renungan Katolik Minggu Prapaskah I, 18 Februari 2024: Bertobatlah dan Percayalah kepada Injil!

Acara ini dapat dianggap tidak menghormati umat Kristen dan keyakinan mereka.
Penggunaan gereja untuk acara komersial dapat merusak nilai spiritual dan sejarahnya.

Opini Tim Floresterkini

Secara kelembagaan, Floresterkini memiliki pandangan yang campur aduk tentang penggunaan katedral untuk pesta disko silent. Floresterkini dapat memahami argumen dari kedua belah pihak.

Di satu sisi, Floresterkini dapat melihat bagaimana acara ini dapat bermanfaat bagi gereja dalam hal menarik minat generasi muda dan mendapatkan dana. Floresterkini juga percaya bahwa seni dan musik dapat menjadi bagian dari spiritualitas dan komunitas.

Baca Juga: Renungan Katolik Rabu Abu 14 Februari 2024: Simak 3 Program di Masa Puasa Menurut Pesan Yesus

Di sisi lain, Floresterkini juga memahami kekhawatiran umat Kristen tentang penggunaan tempat ibadah mereka untuk acara yang dianggap tidak pantas. Floresterkini merasa penting untuk menghormati keyakinan dan tradisi sebuah agama di mana pun bumi dipijak.

Solusi Alternatif

Mungkin ada solusi alternatif yang dapat mengakomodasi keinginan kedua belah pihak. Berikut beberapa ide:

  • Mengadakan pesta disko silent di ruangan lain di kompleks gereja, bukan di katedral utama.
  • Mengadakan acara khusus dengan tema religius atau spiritual yang menggabungkan musik dan tarian.
  • Berkolaborasi dengan seniman dan musisi untuk menciptakan karya seni yang kontemporer dan inspiratif di dalam gereja.

Pada akhirnya, keputusan tentang penggunaan katedral untuk pesta disko silent harus dibuat oleh pihak gereja dengan mempertimbangkan berbagai sudut pandang dan dengan penuh rasa hormat kepada semua pihak.

Baca Juga: Imlek 2024! Ini Dua Angka Pembawa Hoki di Tahun Naga Kayu Menurut Pakar Fengshui

Penting untuk diingat bahwa detiap orang berhak atas pendapat mereka. Dialog dan komunikasi yang terbuka dan hormat sangatlah penting.

Kita harus selalu berusaha mencari solusi yang dapat mengakomodasi kebutuhan dan keyakinan semua pihak. Floresterkini berdiri di atas semua suku, agama dan golongan.***

Editor: Konrad Nedu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x