FLORES TERKINI – Teknologi saat ini memiliki banyak macam bentuk. Jika Anda berpikir keamanan siber hanyalah teknologi biasa, maka Anda salah.
Keamanan siber sejauh ini adalah sebuah teknologi yang mungkin masih dianggap sebagai teknologi baru. Tapi siapa tidak menyangka, keamanan siber ini sudah muncul sangat lama.
Sebut saja, para peretas jahat yang mencoba mengakses data secara illegal dengan kecerdasan tingkat tinggi.
Baca Juga: Inilah Pencarian Mobil Bekas dengan Harga Cukup Murah, Ada Daihatsu Ayla Tahun 2015-2020
Kita sering mendengar para peretas melancarkan aksi di media sosial, hal ini lantaran orang menggunakan teknologi untuk melakukan kejahatan. Maka, mereka yang terlibat disebut peretas jahat.
Mereka akan terus mencari cara dan melewati tindakan keamanan yang paling sulit sekalipun. Hal ini memacu para ilmuwan untuk merancang teknologi baru yang sedang diadaptasi secara khusus untuk meningkatkan keamanan.
Tujuan dari keamanan siber, adalah untuk mematikan atau membunuh akses masuk peretas jahat ke tujuan utama yang mau diretas.
Selama kita memiliki peretas, keamanan siber akan tetap menjadi teknologi yang sedang tren karena akan terus berkembang untuk mempertahankan diri dari para peretas tersebut.
Ini adalah fakta terkuat dan snagat ditunggu-tunggu karena berhubung dengan profesionalisme keamanan siber. Untuk diketahui, jumlah pekerjaan keamanan siber tumbuh tiga kali lebih cepat daripada pekerjaan teknologi lainnya.
Selain itu, kebutuhan akan keamanan siber yang tepat sangat tinggi sehingga pada tahun 2021, banyak uang yang diperkirakan akan dihabiskan secara global untuk keamanan siber.
Berdasarkan bebrapa hal yang dikutip Floresterkini.com dari BSSN adalah bahwa BSSN menyusun Strategi Keamanan Siber Indonesia sebagai acuan bersama seluruh pemangku kepentingan keamanan siber nasional.
Tujuan utamanya adalah mengembangkan kebijakan keamanan siber di instansi masing-masing. Strategi keamanan siber nasional disusun selaras dengan nilai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu: Kedaulatan, Kemandirian, Keamanan, Kebersamaan, dan Adaptif.*