FLORES TERKINI - Pasca menjadi negara pertama di dunia yang mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, kini El Salvador bersiap untuk selangkah lebih maju dengan berencana membangun ‘Kota Bitcoin’ pertama di dunia.
Pembangunan Kota Bitcoin tersebut direncanakan pada awalnya akan didanai dengan obligasi Bitcoin.
Hal tersebut disampaikan Presiden Nayib Bukele, sebagaimana diberitakan ANTARA, Minggu, 21 November 2021.
“Kita akan mulai pendanaan pada 2022, obligasi akan tersedia pada 2022,” kata Bukele dalam sebuah acara penutupan pekan promosi Bitcoin di El Salvador, Sabtu, 20 November 2021.
Presiden Bukele mengatakan, kota yang rencananya akan terletak di bagian timur negara itu akan mendapatkan pasokan energinya dari gunung berapi dan tak akan memungut pajak apapun, kecuali pajak nilai tambah atau VAT.
Dikabarkan juga, awalnya El Salvador akan mengeluarkan obligasi sebesar 1 miliar dolar, yang didukung oleh Bitcoin untuk mulai mengumpulkan dana yang direncanakan untuk membangun Kota Bitcoin.
Baca Juga: Daftar Bintang Film Korea Selatan dengan Bayaran Tertinggi: Kim Soo-Hyun Nangkring di Urutan Ketiga
Memang penggunaan Bitcoin di El Salvador dinilai bertumbuh. Berdasarkan laporan bulan lalu menurut data resmi, secara keseluruhan Kementerian Keuangan El Salvador memegang sejumlah 1.120 Bitcoin, senilai hampir 66 juta dolar AS.
Presiden Nayib Bukele sendiri sebelumnya bahkan mengumumkan di media sosial bahwa pemerintah Salvador memiliki 420 lebih banyak Bitcoin, ketika negara di Amerika Tengah itu menggandakan eksperimen mata uang kripto yang menghebohkan.
Selain itu, Bukele sendiri telah memberikan dukungannya kepada Bitcoin sebagai solusi untuk mengatasi transaksi keuangan di negara itu dan berharap orang-orang Salvador yang tinggal di AS akan mengadopsinya.
Sejauh ini, 30 ATM Bitcoin untuk mengirim uang telah dipasang di Atlanta, Chicago, Houston, dan Los Angeles. Bukele sendiri menyebut sekitar 2 juta dolar AS dikirim melalu aplikasi Chievo setiap hari.
Hal itu disebut masih sedikit jika dibandingkan dengan pengiriman uang tahunan senilai 6 miliar dolar AS yang diterima negara itu, sementara sebagian besar masih datang melalui transfer uang.***