“Kunjungan singkat ini menjadi bukti bahwa di Solor pun ada perkebunan kopi yang sudah dikembangkan sejak tahun 1960-an," sambungnya.
Adapun Kopi Robusta (Latin: Coffea canephora atau Coffea robusta) merupakan keturunan beberapa spesies kopi, terutama Coffea canephora.
Baca Juga: Pastikan Penyebab Keracunan, Sisa Makanan Takjil di Jember Diamankan Guna Uji Laboratorium
Jenis kopi ini tumbuh baik di ketinggian 400–700 m dpl, temperatur 21-24 derajat Celcius dengan bulan kering 3-4 bulan secara berturut-turut dan 3-4 kali hujan kiriman. Kualitas buah lebih rendah dari Arabika dan Liberika.
Kopi robusta mewakili antara 40 persen dan 45 persen dari produksi kopi global, sebagian besar sisanya adalah Coffea arabica.
Terdapat beberapa perbedaan komposisi biji kopi dari Coffea arabica dan Coffea robusta. Biji dari Coffea robusta cenderung memiliki tingkat keasaman yang lebih rendah, lebih pahit, dan rasa yang lebih berkayu dan sedikit rasa buah dibandingkan dengan biji kopi Arabika.
Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV Hari Selasa 2 April 2024: Ada Banyak Tontonan Menarik Temani Anda Hari Ini
Edo Sogen berharap, para penggemar kopi bisa mampir di lapaknya untuk bisa mencicipi cita rasa Kopi Lamaole Solor.
"Bagi bapa, mama, kakak, ade, basodara semua yang ingin mencicipi cita rasa kopi Lamaole (Kopi Robusta Solor) dapat mengunjungi stand pameran Rumah Hanasta. Mari cintai produk lokal," pintanya.