Fakta atau Hoaks, Sinar UV Dapat Dipakai untuk Menangkal Omicron di Indonesia?

10 Februari 2022, 06:54 WIB
Ilustrasi Omicron. /Pixabay/Alexandra_Koch/

FLORES TERKINI - Di tengah kenaikan kasus aktif virus Covid-19 varian baru Omicron di Indonesia, sebuah narasi miring dikembangkan di tengah-tengah masyarakat.

Narasi tersebut disebarkan melalui media sosial Facebook oleh akun Angelus Solapung II, dengan klaim bahwa Sinar Ultraviolet (UV) dapat dijadikan sebagai penangkal penyebaran varian Omicron.

Tidak hanya Angelus Solapung II. Narasi yang sama juga dibagikan oleh akun Facebook Nanik Zakia R yang diunggah kembali oleh Putra Jombang.

Baca Juga: Baca Alur Sinopsis Dari Jendela SMP Kamis 10 Februari 2022: Pembuktian Agni adalah Benar-benar Wulan

Untuk menguatkan klaim tersebut, disematkan juga sebuah video yang menyebutkan bahwa varian Omicron tidak banyak menyebar di Indonesia.

Menurut video tersebut, hal itu lantaran tingginya tingkat sinar UV yang tersebar di sejumlah wilayah Indonesia.

Secara detil dibeberkan pula bahwa indeks sinar UV paling tinggi terdapat di Papua, yakni sampai 12.

Baca Juga: Jadwal Acara dan Live Streaming tvOne 10 Februari 2022, Saksikan Ngopi dan Manusia Nusantara

Selanjutnya daerah Jawa disebut memiliki indeks sinar UV sebesar 8 hingga 10, yang diklaim lebih tinggi dari banyak negara lain, termasuk Inggris dan daerah panas di Amerika Serikat (AS) seperti Texas, yang indeks sinar UV-nya hanya 4.

Menanggapi klaim tersebut, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tirmizi memastikan bahwa klaim tersebut tidak benar.

Menurut Siti seperti dilansir covid19.go.id, tidak ada kaitannya tingkat penyebaran varian Omicron dengan sinar UV di Indonesia.

Baca Juga: Lacak Sinopsis Buku Harian Seorang Istri Kamis 10 Februari 2022: Lagi-lagi, Nana Nempel dengan Fajar

Senada dari sumber yang sama, seorang dokter relawan Covid-19 yakni Muhammad Fajri Addai mengatakan bahwa tidak ada penelitian ilmiah yang mengatakan terdapat korelasi antara tingginya sinar UV dengan rendahnya penyebaran varian Omicron di Indonesia.

Ia mengatakan bahwa tinggi rendahnya tingkat penyebaran dapat disebabkan oleh faktor tingginya angka vaksinasi atau kekebalan masyarakat yang tinggi.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: covid19. go id

Tags

Terkini

Terpopuler