Cek Fakta, Virus Covid-19 Telah Diprediksi Kehadirannya dalam Novel The Eyes of Darkness dan End of Days?

- 16 Februari 2022, 17:29 WIB
Potongan unggahan terkait novel yang telah memprediksi adanya pandemi Covid-19.
Potongan unggahan terkait novel yang telah memprediksi adanya pandemi Covid-19. /covid19.go.id/

FLORES TERKINI - Sebuah narasi mengejutkan muncul di tengah usaha pemerintah untuk mengatasi meluasnya penyebaran Covid-19 yang kembali mewabah di awal tahun 2022 ini.

Narasi yang ditulis dalam bahasa Inggris tersebut diunggah di media sosial Twitter oleh pemilik akun @KonspirasiHolic, yang menyebutkan bahwa ada dua novel yang sudah memprediksi terjadinya pandemi coronavirus di masa depan.

“PERINGATAN VIRUS TAHUN 1981. DUA penulis tampaknya telah memprediksi virus corona beberapa dekade sebelum wabah,” demikian narasi awal yang ditulis, setidaknya jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Baca Juga: Giorgino Abraham Kembali Dikepung Alex, Si Preman Bayaran Haris dalam Love Story The Series 17 Februari 2022

Lebih lanjut dijelaskan pengunggah narasi, kehadiran virus corona telah diprediksi dalam novel pertama berjudul “The Eyes of Darkness” yang ditulis oleh Dean Koontz dan dipublikasikan pada tahun 1981.

“Film thriller Dean Koonte The Eyes Of Darkness, yang diterbitkan pada tahun 1981, menceritakan kisah tentang virus buatan manusia yang mematikan di Wuhan – kota yang sama di China tempat virus corona merebak,” lanjutnya.

Yang kedua, novel berjudul “End of Days” yang ditulis oleh Sylvia Browne dan dipublikasikan tahun 2008.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta 17 Februari 2022: Aries, Taurus, Gemini, Cancer Lajang Temukan Cinta Abadi

“Hal menyeramkan lainnya, buku “End of Days” – ditulis oleh paranormal asal Amerika Sylvia Browne dan diterbitkan pada tahun 2008, meramalkan akan muncul pandemi global seperti pneumonia pada tahun 2020,” demikian @KonspirasiHolic menjelaskan.

Lantas, apakah benar jika virus corona telah diprediksi di dalam kedua novel tersebut, jauh sebelum kemunculannya saat ini?

Dikutip dari covid19.go.id, virus yang digambarkan dalam kedua novel tersebut pada dasarnya tidak memiliki ciri-ciri yang sama dengan Covid-19 yang mewabah saat ini.

Baca Juga: Kemnaker RI Sebut JHT Jadi Bantalan Bagi Pekerja yang Kena PHK

Novel “The Eyes of Darkness” mendeskripsikan virus yang bernama “Wuhan-400” yang berasal dari lab. Namun, fakta sebenarnya asal usul virus corona sampai saat ini belum diketahui.

Selain itu, virus yang digambarkan dalam novel tersebut dapat berinkubasi dalam empat hari. Hal ini berbeda dengan Covid-19 yang masa inkubasinya 1-14 hari.

Lebih jauh, dalam novel karya Koontz, virus “Wuhan-400” memiliki fatality rate 100 persen, sedangkan Covid-19 mempunyai 2 persen sampai 4 persen di Wuhan, dan di luar kawasan Wuhan 0,7 persen.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta 17 Februari 2022: Leo, Virgo, Libra, Scorpio Perlu Menyendiri

Adapun ciri-ciri orang yang terpapar juga berbeda. Di dalam novel Koontz dideskripsikan bahwa virus akan menggerogoti sel otak, sehingga pasien kehilangan kendali dan meninggal.

Sedangkan untuk coronavirus, gejala yang dialami pasien yakni demam, batuk, sesak napas, pilek, dan yang parah akan mengalami gagal ginjal dan kematian.

Sementara itu, dalam novel karya Sylvia Browne yang berjudul “End of Days” dijelaskan bahwa virus dalam novelnya tidak dapat diobati dengan pengobatan jenis apapun.

Baca Juga: Barcelona Beri Sinyal Pecahkan Sejarah Baru dengan Melakukan Hal Ini

Sedangkan virus corona sebelum ditemukannya vaksin, pasien dengan gejala ringan dapat sembuh dengan sistem imun alami, dan sampai saat ini telah ditemukan vaksin dan pengobatan lain masih dalam tahap penelitian.

Dengan bukti-bukti tersebut maka dapat disimpulkan bahwa klaim @KonspirasiHolic adalah tidak benar dan termasuk kategori konten yang menyesatkan.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: covid19. go id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah