Dukuh Atas Dijejali Artis dan Model Ternama, Citayam Fashion Week Diprediksi Bakal Mati: Berikut Alasannya

- 23 Juli 2022, 23:14 WIB
Citayam Fashion Week Diprediksi Bakal Mati: Berikut Alasannya
Citayam Fashion Week Diprediksi Bakal Mati: Berikut Alasannya /Flores Terkini/Kolase Foto Instagram @jejelincessss

FLORES TERKINI - Citayam Fashion Week, siapa yang tidak mengenal istilah yang sedang viral belakangan ini? Benar-benar sebuah fenomena anak-anak remaja Jakarta.

Yups, fenomena Citayam Fashion Week atau lebih tepatnya disebut Citayam Fashion Street besutan anak-anak Sudirman Citayam Bojonggede Depok (SCBD) diprediksi akan kehilangan rohnya.

Prediksi ini dilayangkan beberapa netizen setelah melihat beberapa artis dan model ternama ikut hadir di kawasan Dukuh Atas, tepatnya di area BNI City.

Baca Juga: Citayam Fashion Week Sedang Jadi Fenomena di Jakarta, Begini Himbauan Polda Metro Jaya

Pada akhirnya, kehadiran 'orang-orang berduit' ini berhasil menggeser artis-artis cilik pencetus istilh Citayam Fashion Week yang viral belakangan ini.

Setelah viral dan menjadi topik perbincangan, kawasan Dukuh Atas ini terlihat semakin ramai diserbu pengunjung.

Anak-anak SCBD yang sebelumnya menggelar fashion show jalanan ini seperti tersingkir.

Baca Juga: Beberapa Cara Membangun Kontak Batin dengan Seseorang: Salah Satunya Habiskan Waktu Bersama

Orang kaya, selebriti dan konten kreator saat ini menyerbu kawasan Dukuh Atas.

Keaslian Citayam Fashion Week yang dimeriahkan oleh anak-anak remaja yang datang dari Sudirman Citayam Bojonggede Depok mulai tenggelam.

Fenomena lunturnya CFW ini kemudian dibahas secara khusus oleh Yuswohady, seorang konsultan bisnis.

Baca Juga: Prediksi Sinopsis Love Story The Series Minggu 24 Juli 2022: Anita dan Haris dalam Bahaya, Maudy Cuek Bebek

Melalui unggahan di akun Instagramnya @Yuswohady, konsultan bisnis ini membeberkan tiga hal yang menyebabkan keaslian CFW mulai luntur dan bahkan kehilangan daya tariknya.

1. Invasi Orang Kaya

Dalam unggahan tersebut Yuswohady mengungkapkan bahwa CFW memiliki daya tarik tersendiri sehingga berbagai pihak datang ke Dukuh Atas.

Baca Juga: Autopsi Ulang Brigadir J Bisa Libatkan Unsur di Luar Polri, Jenderal Andika Perkasa: TNI Siap Bantu

Menurutnya, kehadiran model profesional, selebritas, politisi dan lainnya justru memanfaatkan ketenaran CFW.

“Kepolosan dan keluguan anak-anak SCBD pun luntur. Terlebih setelah mereka dapat duit dari orang-orang yang datang ke Dukuh Atas itu,” tulis Yuswohady.

Dalam unggahan yang sama Yuswohady juga mengabarkan jika Roy, salah satu pentolan SCBD berencana pindah ke Pantai Indah Kapuk (PIK).

Baca Juga: Nyawa Balita di NTT Tak Tertolong Usai Tertembak Senapan Angin Ayah Kandungnya, Begini Kronologisnya

“Satu alasannya karena anak-anak kota yang berduit menyerbu Dukuh Atas sehingga Dukuh Atas tidak nyaman lagi untuk sekadar nongkrong,” lanjut Yuswohady.

2. Bonge CS Menjadi Komoditi yang Diburu

Masih dari unggahan yang sama, Yuswohady menyebut bahwa viralnya CFY menjadikan Bonge, Roy, Kurma, Jeje dkk menjelma menjadi selebriti baru.

Baca Juga: Gempa Bumi di Flores Hari Ini Sabtu 23 Juli 2022 Sampai 3 Kali, Begini Penjelasan BMKG

Mereka pada akhirnya diburu banyak pihak, terutama konten kreator kelas teri maupun artis.

“Anak-anak SCBD itu bagai komoditi untuk berbagai tujuan. Mulai dari bintang, iklan, endorsement, bahkan popularitas politisi untuk pemilu 2024 nanti,” tulis akun Instagram @Yuswohady.

“Di satu sisi, anak-anak SCBD jadi punya penghasilan. Bonge mengaku sudah bisa beli sepeda motor karena undangan ini itu dan kolaborasi dengan konten kreator,” jelasnya.

Baca Juga: Renungan Katolik Hari Minggu Biasa XVII, 24 Juli 2022: Tuhan, Ajarilah Kami Berdoa

Menurutnya, salah satu anak SCBD bahkan pernah mengaku dapat bayaran Rp50.000 hingga Rp800.000 untuk berkolaborasi dalam pembuatan konten.

3. Pemberitaan dan Konten Sudah Berlebihan

Yuswohady dalam unggahannya tersebut juga menegaskan bahwa sumber hype CFW adalah FoMO (Fear of Missing Out).

Baca Juga: Hadiri Kegiatan Mahasiswa Kemah Solor, Kadis PKO Flotim: SDM Anak Mulai dari Kualitas Rahim

Dengan berbagai pemberitaan, orang-orang akhirnya merasa takut ketinggalan berita dan informasi tentang CFW. Jadilah mereka kepo.

“Namun gencarnya pemberitaan dan konten CFW membuat story terungkap semua. Akibatnya orang tidak kepo lagi, FOMO effect memudar. Konten tentang CFW jadi basi,” tandas Yuswohady.

Editor: Ancis Ama

Sumber: Instagram @Yuswohady


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah