Harimau Tasmania Dinyatakan Sudah Punah, Tapi Mengapa Orang masih Bicara Saat Ini?

11 Maret 2021, 09:10 WIB
Ilustrasi Harimau Tasmania yang lebih mirip dengan anjing, yang mana saat ini dinyatakan punah. Namun, baru-baru muncul perdebatan soal kepunahannya. /PIXABAY

FLORES TERKINI – Harimau Tasmania masih belum punah. Laporan tentang kelangsungan hidupnya tentang kepunahan hewan langkah ini sangat dibesar-besarkan. 

Hewan ini dikenal secara resmi oleh sains sebagai harimau Tasmania, predator berkantung besar, yang lebih mirip anjing liar daripada harimau dan tersebar di seluruh Tasmania dan daratan Australia, dinyatakan punah pada tahun 1936.

Namun pada 23 Februari 2021, Neil Waters, presiden dari Thylacine Awareness Group of Australia, menjanjikan bukti foto yang meyakinkan dari harimau Tasmania yang masih hidup.

Baca Juga: Diserbu Netizen Gara-gara Dikaitkan dengan Korupsi ‘Dana Bansos’, Cita Citata Beberkan Fakta Ini

Keempat foto tersebut, katanya, menunjukkan keluarga harimau Tasmania, termasuk seekor yang masih muda, bergerak melalui semak belukar yang lebat. Pengumuman itu memicu kegembiraan di antara para pecinta satwa liar.

Namun, analisis oleh spesialis harimau Tasmania dengan cepat menyanggah foto tersebut sebagai kasus kesalahan identitas. Peristiwa tersebut adalah yang terbaru dari tradisi klaim berlebihan tentang bukti foto atau video dari spesies yang hilang.

Mengapa siklus ini terjadi begitu teratur, terkadang bahkan para ahli yang meyakinkan? Jawabannya, kata para psikolog, mungkin terletak pada kebiasaan pikiran manusia dan cara kita memproses informasi yang langsung akrab dan sulit dipahami.

Baca Juga: Mengaku Diundang EO, Cita Citata Ogah Jadi Saksi Kasus Korupsi Dana Bansos

Meskipun rekaman semacam itu kadang-kadang berubah menjadi tipuan, banyak foto dan video yang benar-benar menampilkan hewan asli - meskipun itu bukan seperti yang orang katakan.

Pada tahun 2005, jebakan kamera WWF menangkap rekaman “karnivora misterius” - kemungkinan besar adalah tupai terbang - di hutan Kalimantan, Indonesia. Pada 2007, 2011 dan 2014, klip anjing dan rakun tak berbulu di Texas dideskripsikan sebagai chupacabra.

Pada tahun yang sama, seorang pembuat kayak merekam rekaman yang dimaksudkan untuk menunjukkan burung pelatuk paruh gading yang punah di rawa Arkansas, memprovokasi media dan minat penelitian secara ilmiah. Banyak ahli akhirnya menyimpulkan bahwa burung itu kemungkinan besar adalah burung pelatuk pile.

Baca Juga: Capricorn Keluar dari Rasa Sakit hingga Aries Tertawa Bahagia, RAMALAN ZODIAK KAMIS 11 MARET 2021

Bukan tidak mungkin spesies yang dianggap punah muncul kembali. Bulan lalu, berita tentang penemuan kembali Black-Browed Babbler, yang hilang sejak tahun 1840-an, muncul setelah dua pria Indonesia menangkap dan memotret sebuah spesimen.

Sehari kemudian, seorang ahli entomologi, mengumumkan penemuan populasi kecil - hanya enam spesimen - lebah berjubah Australia, terakhir terlihat pada tahun 1923.

Itulah bagian dari mengapa prospek rekaman harimau Tasmania sangat menarik bagi para peneliti. Tidak seperti Bigfoot atau Nessie, hewan seperti itu tidak diragukan lagi nyata, difoto dengan baik saat hidup dan punah.

Baca Juga: Tingkatkan Pelayanan Penyeberangan Kupang ke Semau, ASDP Komit Dukung Pengembangan Pariwisata di NTT

Cara memotret bagi seseorang tidak selalu tampak sulit. Dan di era smartphone, kamera ada di mana-mana.

Faktanya, rekaman yang diambil oleh jebakan kamera atau naturalis amatir dapat membantu menetapkan keberadaan dan pola aktivitas hewan di lingkungan, kata Holly English, seorang mahasiswa doktoral dalam ekologi dan perilaku satwa liar di University College Dublin.*

Editor: Eto Kwuta

Tags

Terkini

Terpopuler